Sabtu, 10 Juli 2010

manajemen agribisnis

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Makalah ini dibuat atas dasar tugas akhir yang harus diselesaikan dalam memenuhi mata kuliah filsafat ilmu.Dalam makalah ini akan dibahas tenteng manajemen agribisnis , dimana negara indonesia adalah negara agraris yang banyak memanfaatkan hasil pertaniannya untuk industri.Oleh karena itu, saya mencoba memaparkan bagaimana agribisnis sebagai suatu industri adan ditinjau dari segi filsafat ilmu.Dimana akan dijelaskan apa itu manajemen agribisnis


B.Rumusan Masalah
1. Bagaimana manajemen agribisnis ditinjau dari segi ontologis?
2. Bagaimana manajemen agribisnis ditinjau dari segi epistemologis?
3. Bagaimana manajemen agribisnis ditinjau dari segi aksiologi?



C. Tujuan
1. Mengetahui ontologi manajemen agribisnis
2. Mengetahui epistemologis manajemen agribisnis
3. Mengetahui aksiologi manajemen agribisnis


BAB II
PEMBAHASAN
A.Ontologi manajemen agribisnis
Agribisnis adalah kegiatan yang menuju pada produsen dan pembuat bahan masukan untuk produksi bahan pertanian. Atau dapat diartikan sebagai suatu sisitem atau kegiatan yang dimulai dari berbagai kegiatan dalam sektor barang pertanian yang memasok berbagai input produksi barang dan jasa kepada usaha tani , kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pemrosesan/ pengolahan, pemasaran/ tata niaga, dan distribusi barang kebutuhan untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Agribisnis dapat digambarkan oleh beberapa subsistem, yaitu:
a) Subsistem pembuatan, pengadaan, dan penyaluran berbagai sarana produksi pertanian, seperti bibit, benih, pupuk, obat-obatan, alat dan mesin pertanian, bahan bakar, dan kredit. Pelaku kegiatan ini antara lain perusahaan swasta, koperasi, lembaga pemerintah, bank atau perorangan.
b) Subsistem kegiatan produksi dalam usaha tani yang menghasilkan berbagai produk pertanian seperti bahan pangan, hasil perkebunan,daging, telur, ikan dan lain-lain. Usahatani mencakup semua bentuk organisasi produksi mulai dari yang berskala kecil (usaha tani keluarga) sampai berskala besar ( perkebunan, peternakan) termasuk budi daya pertanian yang menggunakan lahan secara intensif seperti akuakultur, florikultur,dan hidroponik. Pelaku kegiatan ini adalah petani, perusahaan swasta, koperasi, lembaga pemerintah. Teknologi yang digunakan bervariasi, mulai dari yang tradisional samapai dengan yang canggih sehingga corak usaha taninya pun berbeda-beda . Ada yang hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri beserta keluarga, yang disebut usaha tani subsistem, ada pula yang memeng diusahakan untuk memenuhi kebutuhan pasar, yang disebut usaha tani komersial/perusahaan pertanian.
c) Subsistem pengumpulan,pengolahan,penyimpanan, dan penyaluaran berbagai produk pertanian yang dihasilkan usaha tani atau hasil olahannya ke konsumen. Pelaku kegiatan ini antara lain perusahaan swasta, koperasi, lembaga pemerintah, bank atau perorangan .
Hubungan antar suatu subsistem dengan subsistem sangat erat dan saling tergantung sehingga gangguan pada salah satu subsistem dapat menyebabkan terganggunya keseluruhan subsistem. Beberapa ahli,khususnya ahli ekonomi pertanian, berpendapat bahwa manajemen agribisnis merupakan bagian (subdisiplin ) dari ilmu ekonomi pertanian.Pendapat ini didasrkan atas proses sejarah kelahiran manajemen agribisnis yang dibidani oleh para ahli ekonomi pertanian sehingga jurusan manajemen agribisnis merupakan salah satu jurusan di dalam ilmu ekonomi pertanian. Di lain pihak, para ahli manajemen berpendapat bahwa manajemen agribisnis merupakan bagian dari ilmu manajemen. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa manajemen agribisnis pada dasarnya melaksanakan atau menggunakan fungsi-fungsi manajemen
Di Indonesia sendiri agribisnis ini masih merupakan bidang ilmu yang masih muda. Sebagai suatu konsep yang menghimpun semua aktivitas dalam sektor pertanian, pengetahuan mengenai agribisnis mulai diajarkan di berbagai perguruan tinggi yang ada kaitannya dengan masalah tersebut.Di Institut Pertanian Bogor (IPB) dirintis sejak tahun 1974 melalui mata kuliah pengelolaan perusahaan pertanian, yang kemudian berubah menjadi pengantar agribisnis.Manajemen agribisnis bukan hanya menjelaskan apa adanya fenomena agribisnis (sebagaimana ilmu ekonomi pertanian), tetapi lebih menekankan bagaimana seharusnya. Oleh karena itu, manajemen agribisnis tidak cukup hanya memiliki lendasan teori ekonomi , tetapi teori pengambilan keputusan. Keunikan manajemen agribisnis terletak pada karakteristik agribisnis yang berbeda dengan bisnis atau sektor ekonomi dan teori pengambilan keputusan yang digunakan. Sehingga lebih tepat jika disebut manjerial ekonomi. Manajemen dalam agribisnis mempunyai sifat yang unik karena sifat produk pertanian yang sangat bergantung pada musim, mudah rusak, dan produksinya melibatkan banyak petani yang berlahan sempit dan bermodal sangat terbatas. Sebagian besar waktu yang dimiliki seorang manajer ( agribisnis) digunakan untuk mengambil keputusan. Pengambilan keputusan yang tepat merupakan inti keberhasilan agribisnis. .Di antara bidang yang bisa dibawahi oleh agribisnis adalah pertanian, peternakan dan perikanan,yang menjadi subdisplin ilmu pertanian. Dimana beberapa bidang itu dikelola agar bisa memberikan hasil yang semaksimal mungkin.
B.Epistemologi Manajemen Agribisnis
Seperti dikatakan diatas bahwa agribisnis tidak hanya membicarakan masalah pertanian, melainkan pengelolaan pertanian, peternakan, ataupun perikanan. Dalam pertanian dapat mencakup ;
a) Pertanian rakyat atau disebut pertanian dalam arti sempit
b) Perkebunan, termasuk di dalamnya perkebunan rakyat dan perkebunan besar.
c) Kehutanan
d) Peternakan
e) Perikanan
Namun, di dalam praktik pembagian secara konvensional tersebut ternyata kurang konsisten.dan tidak jarang menimbulkan kesulitan. Misalnya, perkebunan rakyat secara ekonomis juga dapat disamakan dengan pertanian rakyat karena perbedaanya hanya terletak pada macam komoditi atau hasilnya saja, yaitu tanaman bahan-bahan ekspor bagi perkebunan rakyat. Di pihak lain, tanaman jagung, padi, dan ketela juga merupakan tanaman perdagangan yang penting tidak saja untuk pasaran dalam negeri, tetapi jagung dan ketela (gaplek) juga untuk pasaran luar negeri. Sebaliknya, petani yang menanam tanaman perkebunan seperti karet, kopi, lada banyak pula yang menanam padi dan jagung terutama untuk kebutuhan konsumsi keluarganya sendiri. Dengan demikian, pembagian antara pertanian rakyat dan perkebunan menjadi kabur dan kehilangan arti. Oleh karena itu, dalam hal ini disarankan pembagian bidang pertanian menjadi dua, yaitu:
a. Pertanian rakyat
b. Perusahaan pertanian
Ditinjau dari segi ekonomi, pertanian rakyat sebagai pertanian keluarga (pertanian subsisten atau setengah subsisten) , sedangkan perusahaan pertanian komersial adalah perusahaan pertanian yang diusahakan sepenuhnya secara komersial.
a.Pertanian rakyat
Pertanian rakyat adalah usaha pertanian keluarga dimana diproduksi bahan makanan utama seperti padi, palawija ( jagung, kacang-kacangan, dan ubi-ubian) dan tanaman hortikultura, yaitu sayur-sayuran dan buah-buahan.Pertanian rakyat diusahakan di tanah sawah, ladang, dan pekarangan. Walaupun tujuan penggunaan hasil-hasil tanaman ini bukan merupakan kriteria, namun pada umumnya sebagian besar hasil-hasil pertanian rakyat adalah untuk keperluan konsumsi keluarga. Disamping hasil-hasil usaha tani, pertanian rakyat meliputi usaha-usaha mata pencaharian , yaitu peternakan, perikanan dan kadang-kadang usaha pencaharian hasil hutan.
b. Perusahaan Pertanian
Perusahaan pertanian sebagai lawan pertanian rakyat adalah perusahaan pertanian yang memproduksi hasil tertentu dengan sistem pertanian seragam dibawah sistem manajemen yang terpusat ( centralized) dengan menggunakan berbagai metode ilmiah dan teknik pengolahan yang efisien, untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya. Di indonesia, perusahaan-perusahaan pertanian penting dan sudah mempunyai sejarah yang lama adalah perkebunan (plantation), yang mengusahakan tanah-tanah yang luas berdasarkan hak-hak pengusahaan tertentu. Disamping itu, perusahaan pertanian dapat berbentuk perusahaan eksploitasi hutan, perusahaan peternakan atau perikanan yang semuanya mempunyai tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Perusahaan pertanian dalam arti luas ini dapat berstatus perusahaan swasta nasional, kerja sama ( jont venture) atau perusahaan asing, tergantung pada siapa pemilik sumber permodalannya.
Biasanya terdapat unsur-unsur yang ada dalam pertanian, misalnya proses produksi, petani, usaha tani dan perusahaan usahatani (farm bussiness). Diantaranya akan dijelaskan pada keterangan berikutnya.
A) Proses produksi
Tumbuh-tumbuhan merupakan pabrik pertanian primer.Tumbuh-tumbuhan mengambil CO 2 dari udara melalui daun , mengambil air dan unsur hara dari tanah melalui akar, serta menggunakan energi sinar matahari. Kemudian, tumbuhan tersebut menghasilkan biji, buah, serat, minyak, kayu, dan sebagainya.Secara singkat dapat dinyatakan bahwa pertumbuhan tanaman ditentukan oleh faktor genetik (Q ) dan faktor lingkungan ( X ) . Faktor-faktor lingkungan yang menentukan tanaman adalah air, energi, radiasi matahari, susunan atmosfer, kandungan udara dalam tanah, reaksi tanah, bibit, dan kandungan unsur hara tanaman, Secara umum, faktor pertumbuhan dapat dinyatakan Q = (X1,X2,X3,X4,X5,……………Xn )
Keterangan:
Q = pertumbuhan tanaman
X = faktor lingkungan
Dalam pertanian primitif dan tradisional, manusia menerima keadaan tanah , air, dan varietas tanaman seperti apa adanya. Hewan tertentu dijinakkan dan dipelihara kemudian diambil hasilnya. Dalam pertanian modern, manusia menggunakan otak untuk lebih menguasai faktor- faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Meskipun banyak faktor dalam proses produksi biologi yang tidak dapat dikuasai oleh manusia, tetapi melalui pengembangan ilmu dan teknologi telah banyak kemajuan yang dapat dicapai oleh manusia dalam usahanya memanfaatkan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
B. Petani
Peranan petani adalah memelihara tanaman dan hewannya agar mendapatkan hasil yang diperlukan. Yang dilakukan dalam pemeliharaan tanaman adalh penyiapan tempat pembibitan, pengolahan tanah , penanaman , pemupukan, penyiangan tumbuhan pengganggu , pengaturan air, pemberantasan hama dan penyakit, serta panen. Sedangkan yang dilakukan dalam pemeliharaan hewan adalah mengembalakan atau memberikan makanan sampai perkembangbiakan. Beberapa pekerjaan tersebut juga dilakukan oleh pertanian primitif. Peranan lain seorang petani dalam usaha tani adalah sebagai manajer. Keterampilan sebagi manajer dalam menjalankan usahanya menyangkut kegiatan otak yang didorong oleh keinginan dalam pengambilan keputusan atau pemilihan alternatif tanaman atau ternak. Keputusan- keputusan yang harus diambil oleh petani mencakup jenis tanaman atau varietas yang akan diterima, menggunakan pupuk atau tidak, memilih jenis ternak yang akan dipelihara, dan penentuan pembagian kerja untuk berbagai kegiatan , terutama pada saat semua kegiatan harus dilakukan pada saat yang sama.
C.Pertanian dan usahatani
Usahatani dapat diartikan sebagai kesatuan organisasi antara kerja, modal, dan pengelolaan yang ditunjukkan untuk memperoleh produksi di lapangan pertanian. Sejalan dengan pengertian tersebut, Soeharjo (1993) menyatakan ada empat hal yang perlu diperhatikan untuk pembinaan usaha tani:
1.Organisasi usahatani yang difokuskan pada pengelolaan unsur-unsur produksi dan tujuan usahanya.
2. Pola pemilikan tanah usahatani
3. Kerja usahatani yang difokuskan pada distribusi kerja dan pengangguran dalam usaha tani.
4. Modal usahatani yang difokuskan pada proporsi dan sumber modal petani.
Manajemen agribisnis pada prinsipnya adalah penerapan manajemen dalam sisitem agribisnis. Oleh karena itu, seseorang yang hendak terjun di bidang agribisnis harus memahami konsep-konsep manajemen dalam agribisnis, yang meliputi pengertian manajemen, fungsi-fungsi manajemen, tingkatan manajemen, prinsip-prinsip manajemen dan bidang-bidang manajemen. Disamping itu, di dalam agribisnis ini da keterkaitan dengan beberapa ilmu lain, yaitu ilmu pertanian dan ilmu pengambilan keputusan, Akan tetapi, mengingat adanya karakteristik agribisnis yang khas ( unique ) maka manajemen agribisnis harus dibedakan dengan manajemen lainnya.Bebarapa hal yang membedakan manajemen agribisnis dari manajemen lainnya, ialah sebagi berikut:
1. Keanekaragaman jenis bisnis yang sangat besar pada sekror agribisnis, yaitu dari para produsen dasar sampai ke konsumen akhir akan melibatkan hampir setiap jenis perusahaan bisnis yang pernah dikenal oleh peradaban.
2. Besarnya jumlah pelaku agribisnis
3. Hampir semua agribisnis terkat erat dengan pengusaha tani, baik langsung maupun tudak langsung.
4. Keanekaragaman skala usaha di sektor agribisnis, dari yang berskala kecil sampai dengan perusahan besar.
5. Persaingan pasar yang ketat, khususnya pada agribisnis berskala kecil diman penjual berjumlah banyak, sedangkan pembeli berjumlah sedikit.
6. Falsafah cara hidup (the way of life ) tradisional yang dianut para pelaku agribisnis cenderung membuat agribisnis lebih tradisional daripada bisnis lainnya
7. Kenyataan menunjukkan bahwa badan usaha agribisnis cenderung lebih banyak dan berhubungan dengan mayarakat luas..
8. Kenyataan menunjukkan bahwa badan usaha agribisnis cenderung berorientasi dan dijalankan oleh petani dan keluarga.
9. Kenyataan bahwa produksi agribisnis sangat bersifat musiman.
10. Kenyataan bahwa agribisnis sangat tergantung dengan lingkungan eksternal atau gejala alam.
11. Dampak dari adanya program dan kebijakan pemerintah mengena langsung pada sektor agribisnis.

Dalam suatu orgainasai atau perusahaan ,baik besar maupun kecil dimana dalam setiap kegiatannya selalu melibatkan kerja sama antar orang,selalu diperlukan kegiatan manajemen. Hal ini melandasi pemikiran manusia nahwa manajemen merupakan suatu hal yang harus dipelajari dan dikembangkan. Adanya kerjasama antar orang ini memerlukan seseorang yang memimpin yaitu manajer. Dimana dalam kegiatan iu mencakup planning ( perencanaan ), organizing (pengorganisasian ), pengarahan (directing ), coordinating (pengkoordinasian) dan pengawasan ( controling). Dimana perencanaan agribisnis atau usaha tani dapat dilakuakn dengan program sederhana yaitu memilih perencanaan usaha tani yang perhitungannya dapat dikerjakan dengan tangan dan mungkin dibantu oleh kalkulator. Pendekatan dengan suatu program terhadap perencanaan usaha tani ditujukan untuk memilih dan mengkombinasikan kegiatan tanaman dan ternak ke dalam perencanaan usaha tani. Keadaan itu optimum bila tujuan yang telah dirumuskan dapat dimaksimumkan dan juga sesuai dengan kendala –kendala yang ada. Karena itu, pemakaian metode ini terbatas pada masalah-masalah perencanaan yang sederhana dan hanya melibatkan beberapa kegiatan dan kendala. Apabila masalah yang sebenarnya melibatkan banyak kegiatan dan kendala , maka perencana harus menggunakan penilaiannya untuk menyisihkan beberapa kegiatan dan membatasi pada kendala-kendala yang dianggap berperan penting.
Ilmu usaha tani bukanlah ilmu pengetahuan yang tidak dilandasi oleh keadaan yang sebenarnya terjadi pada usaha tani dan petaninya.Keharusan pada studi usahatani ialah memperoleh imformasi yang sesungguhnya mengenai keadaan usahatani. Agar hasil studi usahatani bernilai tinggi, maka data yang digunakan harus mempunyai tingkat ketelitian yang setinggi mungkin , relevan dengan persoalannya dan ekonomis. Ketelitian data berkaitan erat dengan kesesuaian antara data dengan keadaaan nyata yang ingin digambarkan oleh data itu.Namun demikian, untuk memperoleh data usaha tani dengan derajat ketelitian yang tinggi dan relevan tidak mudah atau murah. Pengumpulan data untuk analisis usahatani selalu melibatkan sikap kompromi. Keterbatasan tersedianya sumberdaya mengharuskan peneliti untuk memilih metode pengumpulan datanya.Pada akhirnya penilaian penelitianlah yang memegang peranan penting dalam pemilihan ini. Untuk itu uaraian dibawah ini akan menjelaskan tentang cara-cara pengumpulan data serta keunggulan dan kelemahannya.
1.Studi Lapangan
Studi lapangan dapat diartikan sebagi studi yang dilakukan secara tidak formal terhadap daerah tertentu atau masalah tertentu. Istilah lain yang digunakan adalah pengenalan daerah (area familiaarization) dan studi penjagaan (reconnaisy study ).
Studi lapangan umumnya mencakup beberapa kegaiatan, yaitu pengenalan diri dengan daerah atau masalah, wawancara dengan para informan seperti petani, buruh tani, pedagang, pelepas uang, petugas, tokoh agama atau pemimpin masyarakat. Studi lapangan merupakan cara yabg sangat efektif untuk mempelajari masalah dalam waktu yang singkat. Dalam hal tertentu, studi lapangan dapat menyajikan informasi yang diperlukan seseorang untuk memecahkan persoalan. Dalam hal lainnya, studi lapangan dapat merupakan langkah pendahuluan menuju pelaksanaan survei. Kelemahan pelaksanaan studi ini adalah bahwa seorang peneliti dapat memperoleh informasi yang tidak benar. Hal ini dapat difahami karena para pemimpin ( key people ) yang biasanya dipilih untuk diwawancarai mungkin saja menyatakan pandangannya yang tidak objektif. Tidak mudah bagi peneliti untuk menemui informan yang berasal dari masyarakat golonagan bawah yang dapat menyatakan pandangan lain. Bila informan itu pegawai pemerintah , maka jawaban yang diberikan tidak lebih dari kebijaksanaan pemerintah atau ia menyajikan gambaran yang menyenangkan untuk menutupi kegagalan tugasnya. Karena itu, peneliti harus selalu waspada terhadap kemungkinan semacam itu. Ia harus mewancarai berbagai lapisan masyarakat , tidak hanya pegawai pemerintah setempat dan petani inti. Kelemahan lain pada cara ini ialah pada cara penafsiran yang subjektif sehingga kualitas data yang telah dikumpulkan lebih rendah dibandingkan dengan data survei. Walaupun demikian , pernyataan ini tidak benar seluruhnya karena semua data memerlukan penafsiran.
2. Survei Usaha Tani
Metode survei mugkin merupakan cara umum yang digunakan untuk memperoleh data usaha tani. Untuk melaksanakan survei yang benar, diperluakan perencanaan yang matang dan perhatian yang seksama di dalam pelaksanaannya. Dalam survei usahatani , masalah pokok yang biasanya dihadapi adalah masalah angkutan, karena penelitian sering mencakup usahatani di daerah pedesaan yang jauh dari sarana transportasi. Namun demikian, masalah angkutan dan komunikasi yang akan ditemui dalm suatu survei merupakan hal yang harus dipecahkan dalam kaitan survei tersebut. Dalam penganalisinya metode ini bisa menggunakan komputer. Analisis metode komputer lebih tinggi daripada metode tangan. Namun untuk jumlah contoh yang tidak besar dapat menggunakan metode tangan.
3. Studi Desa
Kadang-kadang penelitian berdasarkan beberapa usahatani yang terpilih sebagai contoh dirasa kurang bermanfaat dan kurang relevan. Ada cara untuk mengatasi hal ini, yakni penelitian berdasarkan desa. Desa-desa yabg akan dipakai untuk penelitian dipilih setelah lebih dahulu diadakan pnggolongan desa berdasarkan karakteristik penting yang menjadi perhatian peneliti, misalnya iklim, jenis tanah, luas usahatani dan prasarana.
Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa usahatani (agribisnis) mempunyai beberapa metode yang mungkin dapat memberi jawaban baewa usahatani yang dilakukan bagus. Dalam agribinis terdapat prinsip dasar ekonomi mikro. Dimana manajer agribisnis harus memutuskan cara yang terbaik untuk menggunakan sumberdaya yang terbatas dalam memproduksi dan memasarkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.Oleh karena itu, perengkat analisis ekonomi sangat penting bagi manajer yang harus membuat keputusan bisnis sehari-hari.
A.Prinsip laba
Laba adalah tujuan perusahaan, oleh karena itu, keberhasilan dan kegagalan perusahaan akan diukur dengan laba yang diperoleh. Laba sebagai kompensasi (reward) karena sseorang berani menanggung resiko. Laba adalah kompensasi karena seorang berhasil dalam berinovasi. Laba dalah kompensasi adanya perubahan di bidang perekonomian.
B. Prinsip ekonomi maksimisasi laba
Pada dasarnya beberapa prinsip dara ekonomi mikro yng berkaiyan dengan maksimisasi laba untuk setiap perusahaan , yaitu:
1. Biaya margianal = penerimaan marginal atau tambahan biaya untuk memproduksi tambahan satu unit produk.
2. Tingkat subtitusi marginal = rasio kebalikan harga. ( untuk memproduksi dengan jumlah output yang sama, tetapi dengan berbagai kombinasi input yang berbeda). Ataupun jumlah masukan harga X yang diperlukan untuk mensubtitusi Y , sama dengan rasio kebalikan harga.Secara matematis dapat dirumuskan
IPR = harga X : harga Y
• Proses Pemasaran
Dalam manajemen agribisnis terdapat proses pemasaran. Sasaran akhir dari proses pemasaran adalah untuk menempatkan produk ke tangan konsumen. Ada sejumlah kegiatan pokok pemasaran yang perlu dilaksanakan untuk mencapai sasarn tersebut, yang dinyatakna sebagai fungsi-fungsi pemasaran (marketing function). Dalam hal ini ada tiga fungsi pokok pemasaran, yaitu sebagai berikut:
1. Fungsi pertukaran (exchange function), terdiri dari :
a. Fungsi pembelian (buying)
b. Fungsi penjualan ( selling)
2. Fungsi fisis ( function of physical supply ), meliputi:
a. Pengangkutan
b. Penyimpanan/ penggudangan
c. Pemrosesan
3. Fungsi penyediaan sarana ( the facilitating function)
a. Informasi pasar (market information )
b. Penanggungan resiko ( risk taking )
c. Pengumpulan ( collection)
d. Komunikasi ( communication)
e. Standarisasi (standardization ) dan penyortiran (garding )
f. Pembiayaan (financing)
1. Fungsi pertukaran , dalam fungsi ini produk harus dijual dan dibeli sekurang-kurangnya sekali dalam proses pemasaran.Fungsi pertukaran melibatkan kegiatan menyangkut pengalihan hak kepemilikan dari satu pihak ke pihak lainnya dalam sisitem pemasaran.
2. Fungsi fisis
Kegunaan waktu, tempat, dan bentuk ditambahkan pada produk ketika produk diangkut, disimpan dan diproses untuk memenuhi keinginan konsumen.
3. Fungsi penyediaan sarana
Fungsi penyediaan sarana adalah kegiatan yang dapat memebantu sistem pemasaran agar mampu beroperasi lebih lancer. Diantaranya ada informasi pasar unuk para pembeli tenteng harga dan sumber- sumber penawaran. Penanggungan resiko kepada pemilik produk selama pemasaran. Standardisasi dalam penentuan mutu barang
C. Aksiologi manajemen agribisnis
Manajemen adalah pengelolaan, pengaturan sesuatu organisasi agar mencapai tujuan yang dimaksud. Dalam hal ini manajemen agribisnis bertujuan untuk mencapai tujuannya yang diinginkan yaitu, mencapai keuntungan yang diinginkan tentunya. Dan manfaat agibisnis lainnya adalah:
- Meningkatkan pertumbuhan agroindustri, karena Indonesia negara agraris
- Meningkatkan produksi yang lebih bermutu
- Memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap produk agribisnis
- Meningkatkan kinerja pelaku agribisnis dengan melakukan fungsi manajemen didalamnya




Kesimpulan
Manajemen agribisnis adalah suatu pengaturan , pengelolaan terhadap bidang agribisnis yaitu, peternakan, pertanian ataupun perikanan. Dalam agribisnis dilaksanakan seperti halnya manajemen organisasi, terdapat fungsi-fungsi dan prinsip manajemen. Pengelolaan mulai perencanaan, pengioranisasian, sampai kepada pendistribusian barang ( pemasaran produk ). Dalam hal ini manajemen agribisnis ditujukan untuk mencapai tutun yang diinginkan yaitu mendapat laba, ataupun meningkatkan kinerja agroindustri di Indonesia ini.
















Daftar pustaka

Firdaus, Muhammad.2008. Manajemen Agribisnis . Jakarta. PT. Bumi Aksara
Soetriono, dkk.2006. pengantar ilmu pertanian . Malang. Bayumedia Publishing
Soekartawi, dkk.1986. Ilmu usaha tani . Jakarta. UI Press



















BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Makalah ini dibuat atas dasar tugas akhir yang harus diselesaikan dalam memenuhi mata kuliah filsafat ilmu.Dalam makalah ini akan dibahas tenteng manajemen agribisnis , dimana negara indonesia adalah negara agraris yang banyak memanfaatkan hasil pertaniannya untuk industri.Oleh karena itu, saya mencoba memaparkan bagaimana agribisnis sebagai suatu industri adan ditinjau dari segi filsafat ilmu.Dimana akan dijelaskan apa itu manajemen agribisnis


B.Rumusan Masalah
1. Bagaimana manajemen agribisnis ditinjau dari segi ontologis?
2. Bagaimana manajemen agribisnis ditinjau dari segi epistemologis?
3. Bagaimana manajemen agribisnis ditinjau dari segi aksiologi?



C. Tujuan
1. Mengetahui ontologi manajemen agribisnis
2. Mengetahui epistemologis manajemen agribisnis
3. Mengetahui aksiologi manajemen agribisnis


BAB II
PEMBAHASAN
A.Ontologi manajemen agribisnis
Agribisnis adalah kegiatan yang menuju pada produsen dan pembuat bahan masukan untuk produksi bahan pertanian. Atau dapat diartikan sebagai suatu sisitem atau kegiatan yang dimulai dari berbagai kegiatan dalam sektor barang pertanian yang memasok berbagai input produksi barang dan jasa kepada usaha tani , kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pemrosesan/ pengolahan, pemasaran/ tata niaga, dan distribusi barang kebutuhan untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Agribisnis dapat digambarkan oleh beberapa subsistem, yaitu:
a) Subsistem pembuatan, pengadaan, dan penyaluran berbagai sarana produksi pertanian, seperti bibit, benih, pupuk, obat-obatan, alat dan mesin pertanian, bahan bakar, dan kredit. Pelaku kegiatan ini antara lain perusahaan swasta, koperasi, lembaga pemerintah, bank atau perorangan.
b) Subsistem kegiatan produksi dalam usaha tani yang menghasilkan berbagai produk pertanian seperti bahan pangan, hasil perkebunan,daging, telur, ikan dan lain-lain. Usahatani mencakup semua bentuk organisasi produksi mulai dari yang berskala kecil (usaha tani keluarga) sampai berskala besar ( perkebunan, peternakan) termasuk budi daya pertanian yang menggunakan lahan secara intensif seperti akuakultur, florikultur,dan hidroponik. Pelaku kegiatan ini adalah petani, perusahaan swasta, koperasi, lembaga pemerintah. Teknologi yang digunakan bervariasi, mulai dari yang tradisional samapai dengan yang canggih sehingga corak usaha taninya pun berbeda-beda . Ada yang hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri beserta keluarga, yang disebut usaha tani subsistem, ada pula yang memeng diusahakan untuk memenuhi kebutuhan pasar, yang disebut usaha tani komersial/perusahaan pertanian.
c) Subsistem pengumpulan,pengolahan,penyimpanan, dan penyaluaran berbagai produk pertanian yang dihasilkan usaha tani atau hasil olahannya ke konsumen. Pelaku kegiatan ini antara lain perusahaan swasta, koperasi, lembaga pemerintah, bank atau perorangan .
Hubungan antar suatu subsistem dengan subsistem sangat erat dan saling tergantung sehingga gangguan pada salah satu subsistem dapat menyebabkan terganggunya keseluruhan subsistem. Beberapa ahli,khususnya ahli ekonomi pertanian, berpendapat bahwa manajemen agribisnis merupakan bagian (subdisiplin ) dari ilmu ekonomi pertanian.Pendapat ini didasrkan atas proses sejarah kelahiran manajemen agribisnis yang dibidani oleh para ahli ekonomi pertanian sehingga jurusan manajemen agribisnis merupakan salah satu jurusan di dalam ilmu ekonomi pertanian. Di lain pihak, para ahli manajemen berpendapat bahwa manajemen agribisnis merupakan bagian dari ilmu manajemen. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa manajemen agribisnis pada dasarnya melaksanakan atau menggunakan fungsi-fungsi manajemen
Di Indonesia sendiri agribisnis ini masih merupakan bidang ilmu yang masih muda. Sebagai suatu konsep yang menghimpun semua aktivitas dalam sektor pertanian, pengetahuan mengenai agribisnis mulai diajarkan di berbagai perguruan tinggi yang ada kaitannya dengan masalah tersebut.Di Institut Pertanian Bogor (IPB) dirintis sejak tahun 1974 melalui mata kuliah pengelolaan perusahaan pertanian, yang kemudian berubah menjadi pengantar agribisnis.Manajemen agribisnis bukan hanya menjelaskan apa adanya fenomena agribisnis (sebagaimana ilmu ekonomi pertanian), tetapi lebih menekankan bagaimana seharusnya. Oleh karena itu, manajemen agribisnis tidak cukup hanya memiliki lendasan teori ekonomi , tetapi teori pengambilan keputusan. Keunikan manajemen agribisnis terletak pada karakteristik agribisnis yang berbeda dengan bisnis atau sektor ekonomi dan teori pengambilan keputusan yang digunakan. Sehingga lebih tepat jika disebut manjerial ekonomi. Manajemen dalam agribisnis mempunyai sifat yang unik karena sifat produk pertanian yang sangat bergantung pada musim, mudah rusak, dan produksinya melibatkan banyak petani yang berlahan sempit dan bermodal sangat terbatas. Sebagian besar waktu yang dimiliki seorang manajer ( agribisnis) digunakan untuk mengambil keputusan. Pengambilan keputusan yang tepat merupakan inti keberhasilan agribisnis. .Di antara bidang yang bisa dibawahi oleh agribisnis adalah pertanian, peternakan dan perikanan,yang menjadi subdisplin ilmu pertanian. Dimana beberapa bidang itu dikelola agar bisa memberikan hasil yang semaksimal mungkin.
B.Epistemologi Manajemen Agribisnis
Seperti dikatakan diatas bahwa agribisnis tidak hanya membicarakan masalah pertanian, melainkan pengelolaan pertanian, peternakan, ataupun perikanan. Dalam pertanian dapat mencakup ;
a) Pertanian rakyat atau disebut pertanian dalam arti sempit
b) Perkebunan, termasuk di dalamnya perkebunan rakyat dan perkebunan besar.
c) Kehutanan
d) Peternakan
e) Perikanan
Namun, di dalam praktik pembagian secara konvensional tersebut ternyata kurang konsisten.dan tidak jarang menimbulkan kesulitan. Misalnya, perkebunan rakyat secara ekonomis juga dapat disamakan dengan pertanian rakyat karena perbedaanya hanya terletak pada macam komoditi atau hasilnya saja, yaitu tanaman bahan-bahan ekspor bagi perkebunan rakyat. Di pihak lain, tanaman jagung, padi, dan ketela juga merupakan tanaman perdagangan yang penting tidak saja untuk pasaran dalam negeri, tetapi jagung dan ketela (gaplek) juga untuk pasaran luar negeri. Sebaliknya, petani yang menanam tanaman perkebunan seperti karet, kopi, lada banyak pula yang menanam padi dan jagung terutama untuk kebutuhan konsumsi keluarganya sendiri. Dengan demikian, pembagian antara pertanian rakyat dan perkebunan menjadi kabur dan kehilangan arti. Oleh karena itu, dalam hal ini disarankan pembagian bidang pertanian menjadi dua, yaitu:
a. Pertanian rakyat
b. Perusahaan pertanian
Ditinjau dari segi ekonomi, pertanian rakyat sebagai pertanian keluarga (pertanian subsisten atau setengah subsisten) , sedangkan perusahaan pertanian komersial adalah perusahaan pertanian yang diusahakan sepenuhnya secara komersial.
a.Pertanian rakyat
Pertanian rakyat adalah usaha pertanian keluarga dimana diproduksi bahan makanan utama seperti padi, palawija ( jagung, kacang-kacangan, dan ubi-ubian) dan tanaman hortikultura, yaitu sayur-sayuran dan buah-buahan.Pertanian rakyat diusahakan di tanah sawah, ladang, dan pekarangan. Walaupun tujuan penggunaan hasil-hasil tanaman ini bukan merupakan kriteria, namun pada umumnya sebagian besar hasil-hasil pertanian rakyat adalah untuk keperluan konsumsi keluarga. Disamping hasil-hasil usaha tani, pertanian rakyat meliputi usaha-usaha mata pencaharian , yaitu peternakan, perikanan dan kadang-kadang usaha pencaharian hasil hutan.
b. Perusahaan Pertanian
Perusahaan pertanian sebagai lawan pertanian rakyat adalah perusahaan pertanian yang memproduksi hasil tertentu dengan sistem pertanian seragam dibawah sistem manajemen yang terpusat ( centralized) dengan menggunakan berbagai metode ilmiah dan teknik pengolahan yang efisien, untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya. Di indonesia, perusahaan-perusahaan pertanian penting dan sudah mempunyai sejarah yang lama adalah perkebunan (plantation), yang mengusahakan tanah-tanah yang luas berdasarkan hak-hak pengusahaan tertentu. Disamping itu, perusahaan pertanian dapat berbentuk perusahaan eksploitasi hutan, perusahaan peternakan atau perikanan yang semuanya mempunyai tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Perusahaan pertanian dalam arti luas ini dapat berstatus perusahaan swasta nasional, kerja sama ( jont venture) atau perusahaan asing, tergantung pada siapa pemilik sumber permodalannya.
Biasanya terdapat unsur-unsur yang ada dalam pertanian, misalnya proses produksi, petani, usaha tani dan perusahaan usahatani (farm bussiness). Diantaranya akan dijelaskan pada keterangan berikutnya.
A) Proses produksi
Tumbuh-tumbuhan merupakan pabrik pertanian primer.Tumbuh-tumbuhan mengambil CO 2 dari udara melalui daun , mengambil air dan unsur hara dari tanah melalui akar, serta menggunakan energi sinar matahari. Kemudian, tumbuhan tersebut menghasilkan biji, buah, serat, minyak, kayu, dan sebagainya.Secara singkat dapat dinyatakan bahwa pertumbuhan tanaman ditentukan oleh faktor genetik (Q ) dan faktor lingkungan ( X ) . Faktor-faktor lingkungan yang menentukan tanaman adalah air, energi, radiasi matahari, susunan atmosfer, kandungan udara dalam tanah, reaksi tanah, bibit, dan kandungan unsur hara tanaman, Secara umum, faktor pertumbuhan dapat dinyatakan Q = (X1,X2,X3,X4,X5,……………Xn )
Keterangan:
Q = pertumbuhan tanaman
X = faktor lingkungan
Dalam pertanian primitif dan tradisional, manusia menerima keadaan tanah , air, dan varietas tanaman seperti apa adanya. Hewan tertentu dijinakkan dan dipelihara kemudian diambil hasilnya. Dalam pertanian modern, manusia menggunakan otak untuk lebih menguasai faktor- faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Meskipun banyak faktor dalam proses produksi biologi yang tidak dapat dikuasai oleh manusia, tetapi melalui pengembangan ilmu dan teknologi telah banyak kemajuan yang dapat dicapai oleh manusia dalam usahanya memanfaatkan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
B. Petani
Peranan petani adalah memelihara tanaman dan hewannya agar mendapatkan hasil yang diperlukan. Yang dilakukan dalam pemeliharaan tanaman adalh penyiapan tempat pembibitan, pengolahan tanah , penanaman , pemupukan, penyiangan tumbuhan pengganggu , pengaturan air, pemberantasan hama dan penyakit, serta panen. Sedangkan yang dilakukan dalam pemeliharaan hewan adalah mengembalakan atau memberikan makanan sampai perkembangbiakan. Beberapa pekerjaan tersebut juga dilakukan oleh pertanian primitif. Peranan lain seorang petani dalam usaha tani adalah sebagai manajer. Keterampilan sebagi manajer dalam menjalankan usahanya menyangkut kegiatan otak yang didorong oleh keinginan dalam pengambilan keputusan atau pemilihan alternatif tanaman atau ternak. Keputusan- keputusan yang harus diambil oleh petani mencakup jenis tanaman atau varietas yang akan diterima, menggunakan pupuk atau tidak, memilih jenis ternak yang akan dipelihara, dan penentuan pembagian kerja untuk berbagai kegiatan , terutama pada saat semua kegiatan harus dilakukan pada saat yang sama.
C.Pertanian dan usahatani
Usahatani dapat diartikan sebagai kesatuan organisasi antara kerja, modal, dan pengelolaan yang ditunjukkan untuk memperoleh produksi di lapangan pertanian. Sejalan dengan pengertian tersebut, Soeharjo (1993) menyatakan ada empat hal yang perlu diperhatikan untuk pembinaan usaha tani:
1.Organisasi usahatani yang difokuskan pada pengelolaan unsur-unsur produksi dan tujuan usahanya.
2. Pola pemilikan tanah usahatani
3. Kerja usahatani yang difokuskan pada distribusi kerja dan pengangguran dalam usaha tani.
4. Modal usahatani yang difokuskan pada proporsi dan sumber modal petani.
Manajemen agribisnis pada prinsipnya adalah penerapan manajemen dalam sisitem agribisnis. Oleh karena itu, seseorang yang hendak terjun di bidang agribisnis harus memahami konsep-konsep manajemen dalam agribisnis, yang meliputi pengertian manajemen, fungsi-fungsi manajemen, tingkatan manajemen, prinsip-prinsip manajemen dan bidang-bidang manajemen. Disamping itu, di dalam agribisnis ini da keterkaitan dengan beberapa ilmu lain, yaitu ilmu pertanian dan ilmu pengambilan keputusan, Akan tetapi, mengingat adanya karakteristik agribisnis yang khas ( unique ) maka manajemen agribisnis harus dibedakan dengan manajemen lainnya.Bebarapa hal yang membedakan manajemen agribisnis dari manajemen lainnya, ialah sebagi berikut:
1. Keanekaragaman jenis bisnis yang sangat besar pada sekror agribisnis, yaitu dari para produsen dasar sampai ke konsumen akhir akan melibatkan hampir setiap jenis perusahaan bisnis yang pernah dikenal oleh peradaban.
2. Besarnya jumlah pelaku agribisnis
3. Hampir semua agribisnis terkat erat dengan pengusaha tani, baik langsung maupun tudak langsung.
4. Keanekaragaman skala usaha di sektor agribisnis, dari yang berskala kecil sampai dengan perusahan besar.
5. Persaingan pasar yang ketat, khususnya pada agribisnis berskala kecil diman penjual berjumlah banyak, sedangkan pembeli berjumlah sedikit.
6. Falsafah cara hidup (the way of life ) tradisional yang dianut para pelaku agribisnis cenderung membuat agribisnis lebih tradisional daripada bisnis lainnya
7. Kenyataan menunjukkan bahwa badan usaha agribisnis cenderung lebih banyak dan berhubungan dengan mayarakat luas..
8. Kenyataan menunjukkan bahwa badan usaha agribisnis cenderung berorientasi dan dijalankan oleh petani dan keluarga.
9. Kenyataan bahwa produksi agribisnis sangat bersifat musiman.
10. Kenyataan bahwa agribisnis sangat tergantung dengan lingkungan eksternal atau gejala alam.
11. Dampak dari adanya program dan kebijakan pemerintah mengena langsung pada sektor agribisnis.

Dalam suatu orgainasai atau perusahaan ,baik besar maupun kecil dimana dalam setiap kegiatannya selalu melibatkan kerja sama antar orang,selalu diperlukan kegiatan manajemen. Hal ini melandasi pemikiran manusia nahwa manajemen merupakan suatu hal yang harus dipelajari dan dikembangkan. Adanya kerjasama antar orang ini memerlukan seseorang yang memimpin yaitu manajer. Dimana dalam kegiatan iu mencakup planning ( perencanaan ), organizing (pengorganisasian ), pengarahan (directing ), coordinating (pengkoordinasian) dan pengawasan ( controling). Dimana perencanaan agribisnis atau usaha tani dapat dilakuakn dengan program sederhana yaitu memilih perencanaan usaha tani yang perhitungannya dapat dikerjakan dengan tangan dan mungkin dibantu oleh kalkulator. Pendekatan dengan suatu program terhadap perencanaan usaha tani ditujukan untuk memilih dan mengkombinasikan kegiatan tanaman dan ternak ke dalam perencanaan usaha tani. Keadaan itu optimum bila tujuan yang telah dirumuskan dapat dimaksimumkan dan juga sesuai dengan kendala –kendala yang ada. Karena itu, pemakaian metode ini terbatas pada masalah-masalah perencanaan yang sederhana dan hanya melibatkan beberapa kegiatan dan kendala. Apabila masalah yang sebenarnya melibatkan banyak kegiatan dan kendala , maka perencana harus menggunakan penilaiannya untuk menyisihkan beberapa kegiatan dan membatasi pada kendala-kendala yang dianggap berperan penting.
Ilmu usaha tani bukanlah ilmu pengetahuan yang tidak dilandasi oleh keadaan yang sebenarnya terjadi pada usaha tani dan petaninya.Keharusan pada studi usahatani ialah memperoleh imformasi yang sesungguhnya mengenai keadaan usahatani. Agar hasil studi usahatani bernilai tinggi, maka data yang digunakan harus mempunyai tingkat ketelitian yang setinggi mungkin , relevan dengan persoalannya dan ekonomis. Ketelitian data berkaitan erat dengan kesesuaian antara data dengan keadaaan nyata yang ingin digambarkan oleh data itu.Namun demikian, untuk memperoleh data usaha tani dengan derajat ketelitian yang tinggi dan relevan tidak mudah atau murah. Pengumpulan data untuk analisis usahatani selalu melibatkan sikap kompromi. Keterbatasan tersedianya sumberdaya mengharuskan peneliti untuk memilih metode pengumpulan datanya.Pada akhirnya penilaian penelitianlah yang memegang peranan penting dalam pemilihan ini. Untuk itu uaraian dibawah ini akan menjelaskan tentang cara-cara pengumpulan data serta keunggulan dan kelemahannya.
1.Studi Lapangan
Studi lapangan dapat diartikan sebagi studi yang dilakukan secara tidak formal terhadap daerah tertentu atau masalah tertentu. Istilah lain yang digunakan adalah pengenalan daerah (area familiaarization) dan studi penjagaan (reconnaisy study ).
Studi lapangan umumnya mencakup beberapa kegaiatan, yaitu pengenalan diri dengan daerah atau masalah, wawancara dengan para informan seperti petani, buruh tani, pedagang, pelepas uang, petugas, tokoh agama atau pemimpin masyarakat. Studi lapangan merupakan cara yabg sangat efektif untuk mempelajari masalah dalam waktu yang singkat. Dalam hal tertentu, studi lapangan dapat menyajikan informasi yang diperlukan seseorang untuk memecahkan persoalan. Dalam hal lainnya, studi lapangan dapat merupakan langkah pendahuluan menuju pelaksanaan survei. Kelemahan pelaksanaan studi ini adalah bahwa seorang peneliti dapat memperoleh informasi yang tidak benar. Hal ini dapat difahami karena para pemimpin ( key people ) yang biasanya dipilih untuk diwawancarai mungkin saja menyatakan pandangannya yang tidak objektif. Tidak mudah bagi peneliti untuk menemui informan yang berasal dari masyarakat golonagan bawah yang dapat menyatakan pandangan lain. Bila informan itu pegawai pemerintah , maka jawaban yang diberikan tidak lebih dari kebijaksanaan pemerintah atau ia menyajikan gambaran yang menyenangkan untuk menutupi kegagalan tugasnya. Karena itu, peneliti harus selalu waspada terhadap kemungkinan semacam itu. Ia harus mewancarai berbagai lapisan masyarakat , tidak hanya pegawai pemerintah setempat dan petani inti. Kelemahan lain pada cara ini ialah pada cara penafsiran yang subjektif sehingga kualitas data yang telah dikumpulkan lebih rendah dibandingkan dengan data survei. Walaupun demikian , pernyataan ini tidak benar seluruhnya karena semua data memerlukan penafsiran.
2. Survei Usaha Tani
Metode survei mugkin merupakan cara umum yang digunakan untuk memperoleh data usaha tani. Untuk melaksanakan survei yang benar, diperluakan perencanaan yang matang dan perhatian yang seksama di dalam pelaksanaannya. Dalam survei usahatani , masalah pokok yang biasanya dihadapi adalah masalah angkutan, karena penelitian sering mencakup usahatani di daerah pedesaan yang jauh dari sarana transportasi. Namun demikian, masalah angkutan dan komunikasi yang akan ditemui dalm suatu survei merupakan hal yang harus dipecahkan dalam kaitan survei tersebut. Dalam penganalisinya metode ini bisa menggunakan komputer. Analisis metode komputer lebih tinggi daripada metode tangan. Namun untuk jumlah contoh yang tidak besar dapat menggunakan metode tangan.
3. Studi Desa
Kadang-kadang penelitian berdasarkan beberapa usahatani yang terpilih sebagai contoh dirasa kurang bermanfaat dan kurang relevan. Ada cara untuk mengatasi hal ini, yakni penelitian berdasarkan desa. Desa-desa yabg akan dipakai untuk penelitian dipilih setelah lebih dahulu diadakan pnggolongan desa berdasarkan karakteristik penting yang menjadi perhatian peneliti, misalnya iklim, jenis tanah, luas usahatani dan prasarana.
Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa usahatani (agribisnis) mempunyai beberapa metode yang mungkin dapat memberi jawaban baewa usahatani yang dilakukan bagus. Dalam agribinis terdapat prinsip dasar ekonomi mikro. Dimana manajer agribisnis harus memutuskan cara yang terbaik untuk menggunakan sumberdaya yang terbatas dalam memproduksi dan memasarkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.Oleh karena itu, perengkat analisis ekonomi sangat penting bagi manajer yang harus membuat keputusan bisnis sehari-hari.
A.Prinsip laba
Laba adalah tujuan perusahaan, oleh karena itu, keberhasilan dan kegagalan perusahaan akan diukur dengan laba yang diperoleh. Laba sebagai kompensasi (reward) karena sseorang berani menanggung resiko. Laba adalah kompensasi karena seorang berhasil dalam berinovasi. Laba dalah kompensasi adanya perubahan di bidang perekonomian.
B. Prinsip ekonomi maksimisasi laba
Pada dasarnya beberapa prinsip dara ekonomi mikro yng berkaiyan dengan maksimisasi laba untuk setiap perusahaan , yaitu:
1. Biaya margianal = penerimaan marginal atau tambahan biaya untuk memproduksi tambahan satu unit produk.
2. Tingkat subtitusi marginal = rasio kebalikan harga. ( untuk memproduksi dengan jumlah output yang sama, tetapi dengan berbagai kombinasi input yang berbeda). Ataupun jumlah masukan harga X yang diperlukan untuk mensubtitusi Y , sama dengan rasio kebalikan harga.Secara matematis dapat dirumuskan
IPR = harga X : harga Y
• Proses Pemasaran
Dalam manajemen agribisnis terdapat proses pemasaran. Sasaran akhir dari proses pemasaran adalah untuk menempatkan produk ke tangan konsumen. Ada sejumlah kegiatan pokok pemasaran yang perlu dilaksanakan untuk mencapai sasarn tersebut, yang dinyatakna sebagai fungsi-fungsi pemasaran (marketing function). Dalam hal ini ada tiga fungsi pokok pemasaran, yaitu sebagai berikut:
1. Fungsi pertukaran (exchange function), terdiri dari :
a. Fungsi pembelian (buying)
b. Fungsi penjualan ( selling)
2. Fungsi fisis ( function of physical supply ), meliputi:
a. Pengangkutan
b. Penyimpanan/ penggudangan
c. Pemrosesan
3. Fungsi penyediaan sarana ( the facilitating function)
a. Informasi pasar (market information )
b. Penanggungan resiko ( risk taking )
c. Pengumpulan ( collection)
d. Komunikasi ( communication)
e. Standarisasi (standardization ) dan penyortiran (garding )
f. Pembiayaan (financing)
1. Fungsi pertukaran , dalam fungsi ini produk harus dijual dan dibeli sekurang-kurangnya sekali dalam proses pemasaran.Fungsi pertukaran melibatkan kegiatan menyangkut pengalihan hak kepemilikan dari satu pihak ke pihak lainnya dalam sisitem pemasaran.
2. Fungsi fisis
Kegunaan waktu, tempat, dan bentuk ditambahkan pada produk ketika produk diangkut, disimpan dan diproses untuk memenuhi keinginan konsumen.
3. Fungsi penyediaan sarana
Fungsi penyediaan sarana adalah kegiatan yang dapat memebantu sistem pemasaran agar mampu beroperasi lebih lancer. Diantaranya ada informasi pasar unuk para pembeli tenteng harga dan sumber- sumber penawaran. Penanggungan resiko kepada pemilik produk selama pemasaran. Standardisasi dalam penentuan mutu barang
C. Aksiologi manajemen agribisnis
Manajemen adalah pengelolaan, pengaturan sesuatu organisasi agar mencapai tujuan yang dimaksud. Dalam hal ini manajemen agribisnis bertujuan untuk mencapai tujuannya yang diinginkan yaitu, mencapai keuntungan yang diinginkan tentunya. Dan manfaat agibisnis lainnya adalah:
- Meningkatkan pertumbuhan agroindustri, karena Indonesia negara agraris
- Meningkatkan produksi yang lebih bermutu
- Memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap produk agribisnis
- Meningkatkan kinerja pelaku agribisnis dengan melakukan fungsi manajemen didalamnya




Kesimpulan
Manajemen agribisnis adalah suatu pengaturan , pengelolaan terhadap bidang agribisnis yaitu, peternakan, pertanian ataupun perikanan. Dalam agribisnis dilaksanakan seperti halnya manajemen organisasi, terdapat fungsi-fungsi dan prinsip manajemen. Pengelolaan mulai perencanaan, pengioranisasian, sampai kepada pendistribusian barang ( pemasaran produk ). Dalam hal ini manajemen agribisnis ditujukan untuk mencapai tutun yang diinginkan yaitu mendapat laba, ataupun meningkatkan kinerja agroindustri di Indonesia ini.
















Daftar pustaka

Firdaus, Muhammad.2008. Manajemen Agribisnis . Jakarta. PT. Bumi Aksara
Soetriono, dkk.2006. pengantar ilmu pertanian . Malang. Bayumedia Publishing
Soekartawi, dkk.1986. Ilmu usaha tani . Jakarta. UI Press
welcome to my blog friends