Rabu, 23 Juni 2010

KOMUNIKASI

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Pada pembahasan makalah kali ini akan mengantarkan saudara pada pemahaman tentang pengertian komunikasi dalam organisasi atau lembaga. Dari makalah ini saudara diharapkan dapat memahami tentang komunikasi dalam organisasi atau lembaga.

B. Tujuan
Dari berbagai masalah serta rumusan masalah yang ada, tujuan kami sebagai penulis hendak menguraikan tentang pengertian komunikasi dalam organisasi atau lembaga, dan saluran komunikasi dalam organisasi, serta pendekatannya.

C. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian komunikasi?
2. Sebutkan dan jelaskan tentang saluran komunikasi dalam organisasi?
3. Sebutkan dan jelaskan tentang pendekatan komunikasi?

















BAB II
PEMBAHASAN


A. Pengertian komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya. Jadi komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain, perpindahan pengertian tersebut melibatkan lebih dari sekedar kata-kata yang digunakan dalam percakapan, tetapi juga ekspresi wajah, intonasi, titik putus vokal dan sebagainya.
Adapun pengertian komunikasi yang lainnya menurut para ahli, yaitu:
1. Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/makna yang perlu dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi (Astrid).
2. Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang pikiran atau perasaan (Roben J.G).
3. Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain (Davis).
4. Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain (Schram W)


B. Saluran komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasi dapat dipahami lebih baik dengan mempelajari arah-arah dasar gerakannya yang tampak dengan terbentuknya saluran-saluran komunikasi. Saluaran-saluran komunikasi dalam organisasi ditentukan oleh struktur organisasi atau sarana organisasi lainnya. Tipe saluran-saluran dasar komunikasi ada 3, yaitu vertikal, lateral, dan diagonal.

1. Komunikasi Vertikal
Komunikasi vertikal terdiri atas komunikasi ke atas dan komunikasi ke bawah sesuai rantai perintah.
Komunikasi ke atas adalah mensuplai informasi kepada tingkatan manajemen atas tentang apa yang terjadi pada tingkatan bawah. Tipe komunikasi ini mencakup laporan-laporan periodik, gagasan, dan permintaan untuk diberikan keputusan.
Sedangkan komunikasi ke bawah adalah pemberian informasi yang dilakukan oleh manajemen puncak pada tingkatan-tingkatan manajemen samapai karyawan. Maksud utama komunikasi adalah untuk memberi pengarahan, informasi, instruksi, nasehat atau saran, dan penilaian kepada bawahan serta memberika informasi pada para anggota organisasi tentang tujuan dan kebijaksanaan organisasi.

2. Komunikasi Lateral
Komunikasi lateral meliputi komunikasi di antara para anggota dalam kelompok kerja yang sama, dan komunikasi yang terjadi di antara departemen-departemen pada tingkatan organisasi yang sama. Bentuk komunikasi ini pada dasarnya bersifat koordinatif, dan merupakan hasil dari konsep spesialisasi organisasi.

3. Komunikasi Diagonal
Komunikasi diagonal merupakan komunikasi yang memotong secara menyilang diagonal rantai perintah organisasi. Hal ini sering terjadi sebagai hasi hubungan departemen lini dan staf.






C. Pendekatan Komunikasi
Pendekatan komunikasi adalah cara yang digunakan oleh seorang manajer dalam menyampaikan informasi pada bawahannya dan begitupula sebaliknya, pendekatan komunikasi ini dibagi menjadi 3, yaitu:

1. Pendekatan sistem.
Karl Weick (pelopor pendekatan sistem informasi) menganggap struktur hirarkhi, garis rantai komando komunikasi, prosedur operasi standar merupakan mungsuh dari inovasi. Ia melihat organisasi sebagai kehidupan organis yang harus terus menerus beradaptasi kepada suatu perubahan lingkungan dalam orde untuk mempertahankan hidup. Pengorganisasian merupakan proses memahami informasi yang samar-samar melalui pembuatan, pemilihan, dan penyimpanan informasi. Weick meyakini organisasi akan bertahan dan tumbuh subur hanya ketika anggota-anggotanya mengikutsertakan banyak kebebasan (free-flowing) dan komunikasi interaktif.

2. Pendekatan budaya.
Asumsi interaksi simbolik mengatakan bahwa manusia bertindak tentang sesuatu berdasarkan pada pemaknaan yang mereka miliki tentang sesuatu itu. Mendapat dorongan besar dari antropolog Clifford Geertz, ahli teori dan ethnografi, peneliti budaya yang melihat makna bersama yang unik adalah ditentukan organisasi. Organisasi dipandang sebagai budaya. Suatu organisasi merupakan sebuah cara hidup (way of live) bagi para anggotanya, membentuk sebuah realita bersama yang membedakannya dari budaya-budaya lainnya.

3. Pendekatan kritik.
Stan Deetz salah seorang penganut pendekatan ini, menganggap bahwa kepentingan-kepentingan perusahaan sudah mendominasi hampir semua aspek lainnya dalam masyarakat, dan kehidupan kita banyak ditentukan oleh keputusan-keputusan yang dibuat atas kepentingan pengaturan organisasi-organisasi perusahaan, atau manajerialisme.
BAB III
OBJEK


Batam, pulau seluas 415 km2 yang selama ini kondisinya dikenal tenang dan damai, hari Kamis tanggal 22 April 2010 bergemuruh oleh gelombang amarah para buruh yang bekerja di galangan kapal PT Drydock World Graha di kawasan Tanjung Uncang, Kecamatan Batu Aji-Batam.
Konflik yang timbul di Batam ini bukan mustahil bisa berpotensi terjadi di mana saja selama belum terbinanya hubungan ketenagakerjaan yang baik di perusahaan antara pihak manajemen dengan buruh/karyawan. Pihak manajemen harus mampu menjalin dan memelihara hubungan industrial yang harmonis, adil dan setara dengan para buruh, di mana buruh bukan diperlakukan sebagai alat produksi semata, melainkan mitra yang sejajar dalam mencapai tujuan dan sasaran perusahaan. Dengan demikian akan terbangun sinergi yang kuat dalam tubuh perusahaan untuk menjamin keberlangsungan usahanya.
Memasuki era persaingan bebas tahun 2010 dan era golobalisasi ini, maka tidak bisa dihindari akan masuknya tenaga-tenaga asing (ekspatriat) ke dalam berbagai bidang pekerjaan dan profesi di Indonesia. Memang sekarang ini sudah banyak perusahaan baik PMDN maupun PMA yang menggunakan tenaga kerja asing di dalam operasional perusahaan. Penggunaan ekspatriat ini sepanjang memenuhi semua prosedur dan persyaratan formal dalam proses perizinan tentu dianggap sah dan legal. Kehadiran sosok ekspatriat tentu tidak bisa ditolak, namun kehadiran tersebut sedikit banyak membawa pengaruh positif dan negatif dalam perkembangan dunia ketenagakerjaan di Indonesia.
Di sisi positif, kehadiran mereka diharapkan membawa pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki sehingga nantinya akan terjadi proses alih pengetahuan (transfer of knowledge). Harus diakui bahwa sampai saat ini ada bidang-bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) yang belum dikuasai oleh putera-putera Indonesia. Selain itu dalam banyak hal ekspatriat bisa memberikan contoh yang baik bagaimana menerapkan displin, etos, metode dan pola kerja yang efektif dan efisien untuk memperoleh output yang maksimal.
Di sisi lain, memang adapula sisi negatif dari kehadiran ekspatriat yang perlu dicermati. Perlakuan terhadap mereka oleh pihak manajemen perusahaan acapkali menimbulkan sikap diskriminatif dan mengundang kecemburuan sosial karena mendapat fasilitas yang jauh berbeda dengan tenaga kerja lokal misalnya dalam hal gaji, bonus, cuti, perumahan, kendaraan dinas maupun tunjangan lainnya (fringe benefit).
Mereka bisa mendapatkan ini semua karena dinilai lebih superior dalam profesionalitas dan kompetensi kerja oleh pemberi kerja. Padahal dalam prakteknya, banyak pula ekspatriat yang kemampuannya tidak lebih dari tenaga kerja lokal bahkan sebaliknya kemampuan tenaga kerja lokal justru bisa mengungguli kemampuan mereka. Sisi negatif yang lain adalah pola budaya (cultural pattern) yang dibawa oleh para ekspatriat akan menimbulkan perbedaan dalam pola pikir dan perilaku mereka terhadap lingkungan kerja maupun lingkungan masyarakat setempat.
Ada muncul rasa superioritas, merasa lebih unggul dan pintar sehingga merendahkan atau melecehkan kemampuan orang lain, tidak menghormati atau memahami budaya dan adat istiadat setempat serta kurang terjalinnya komunikasi dan interaksi sosial di lingkungan kerja maupun di lingkungan masyarakat sekitar sehingga hal ini bisa menimbulkan gesekan yang menimbulkan percikan konflik di internal maupun eksternal perusahaan. Inilah yang rupanya terjadi di Batam baru-baru ini.
Timbulnya kerusuhan buruh di perusahaan galangan kapal PT Drydock World Graha dikarenakan adanya persoalan-persoalan yang kurang diakomodir atau direspons secara jeli oleh pihak manajemen perusahaan. Persoalan-persoalan tadi tidak membuahkan penyelesaian yang memuaskan sehingga akhirnya terjadi akumulasi persoalan di internal perusahaan. Sikap arogansi dan kurang bersahabat dari ekspatriat di sana akhirnya menyulut ledakan amarah dan kejengkelan yang tidak terkendali dari para tenaga kerja lokal karena merasa tersinggung rasa nasionalismenya sehingga menimbulkan dampak kerugian moril dan materiil.

BAB IV
ANALISIS


Dari pengamatan objek tentang kekacauan yang ada di pulau Batamtepatnya di PT Drydock World Graha dalam makalah ini, kami berdua dapat menganalisis bahwa komunikasi dan interaksi yang baik sangat penting diperlukan dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan, dan agar tidak terjadi hubungan ketenagakerjaan yang tidak baik antara manajemen dengan buruh/karyawan, dan tidak ada sikap diskriminatif dalam aktifitas organisasi yang membuat karyawan tidak nyaman dalam menjalankan aktifitasnya dan mengakibatkan kecemburuan sosisal.
Dan harus mempererhatikan saluran komunikasi, pendekatan komunkasi, dan tidak adanya rasa superioritas, merasa lebih unggul dan pintar sehingga merendahkan atau melecehkan kemampuan orang lain. mungkin dari ketiga segi inilah yan tidak dilakukan oleh manajemen kepada karyawannya di PT Drydock World Graha di Batam sehingga terjadi gesekan yang menimbulkan percikan konflik.













BAB V
Penutup


A. Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa kita ambil dari teori danobjek pada pembahasan di atas adalah harus terjalinnya hubungankomunikasi dan interaksi yang baik antara manajemen dengan buruh/karyawannya. Dan harus mempererhatikan saluran komunikasi, pendekatan komunkasi, dan tidak adanya rasa superioritas.
Kerena hanya dengan berkomunikasi dan berinteraksi dengan baik, serta mempererhatikan saluran komunikasi, pendekatan komunkasi, dan tidak adanya rasa superioritaslah seorang manajemen bisa mencegah agar tidak terjadi konflik dengan buruh/karywannya,dan agar tidak mengalami seperti yang dialami oleh PT Drydock World Graha di Pulau Batam.

B. Rekomendasi
Seperti halnya yang kita simpulkan bahwa kekacauan yang terjadi di PT Drydock World Graha di Pulau Batam adalah kurangnyakomunikasi dan interaksi yang baik, serta mempererhatikan saluran komunikasi, pendekatan komunkasi, dan adanya rasa superioritas antara manajemen dengan buruh/karyawannya.
Jadi seharusnya komunikasi dan interaksi yang baik, serta mempererhatikan saluran komunikasi, pendekatan komunkasi, dan tidak adanya rasa superioritas, yang harus terjalin di PT Drydock World Graha baik antara manajemen dengan buruh/karyawan, manajemen dengan manajemen lainnya, ataupun buruh/karyawan dengan buruh/karyawan laninya pula.





DAFTAR PUSTAKA


• http: //. id. wikipedia. org.
• http://stevan777.wordpress.com/2008/01/02
• Dr. Hani Handoko, Manajemen Edisi 2, BPFE, Yogyakarta, 2003.

FILASAFAT

BAB I
PENDAHULUAN

Kita mungkin sering mendengar Karl marx, Auguste Comte (Bapak Sosiologi) .Mereka adalah pemikir pemikir barat yang memberikan konstribusi dalam kehidupan masyarakat di barat, khususnya dan dunia pada umumnya. Tapi kita belum tahu asal-usul mengapa bisa lahir filosof sebesar mereka , hingga pemikirannay dipakai dalam kehidupan modern sekarang ini. Meskipun kita tdak tahu secara pasti mereka mengikuti filosif manakah yang mereka akui kebenaran berfikirnya ? Namun,, karena pemikiran filosof-filosof barat yang mungkin menginspirasi sebagian hidup. Pengetahuan-pengetahuan yang mereka peroleh tentunya lebih tinggi daripada kita sebagai orang awam. Mereka menemukan beberapa pemikiran-pemikiran yang mereka alami pada zaman yang berbeda-beda dari setiap filosof. Ilmu pengetahuan memberikan konstribusi dalam kehidupan.


Rumusan masalah
1. Bagaimana awalmula ( Sejarah) adanya filsafat barat?
2. Apa saja aliran-aliran yang dianut filosof pada saat itu? Siapa saja tokohnya
3.bagaiman epistemologi ilmu pengetahuan menurut mereka?





BAB II
PEMBAHASAN
A.Sejarah Filsafat Barat
Kerajan Romawi mulai pada tahun 225 SM terbagi atas Romawi barat dan Romawi Timur. Namun, pada tahun 1453 Romawi Timur berhasil jatuh pada kaekuasaan bangsa Turki dengan ibukota Konstantinopel yang memeluk agama Islam. Betapapun terkenalnya bangsa Romawi , namun dalam ilmu pengetahuan praktis mereka tak memberikan sumbangan apapun.Mereka ulung dalam militer, perang, politik, perdagangan, pelayaran, pembangunan jalan raya, pertanian, dan peternakan, tetapi mereka lebih sibuk dalam keagamaan, seperti dosa ,ketuhanan, dan sebagainya tanpa menghiraukan soal duniawi dan ilmu pengetahuan. Dalam ilmu pengetahuan, mereka hanya berpegang pada karya Aristoteles. Yang bertentangan dengan karya Aristoteles dan kitab suci dianggap dosa dan harus dilenyapkan.
Karena tidak memperhatikan ilmu pengetahuan dan duniawi maka kerajaan Romawi runtuh dan berkembang agama Katolik Romawi pada benua eropa terjerumus abad kegelapan (the dark and middle ages) atau ke dalam takahayul. Selam itu di bagian Selatan Laut Tengah berkembang Kerajaan Arab dalam pengaruh Islam. Kemudian pada abad ini terdapat gerakan pemberontakan intelektual dan reformasi protestanisme. Pemberontakan intelektual ditandai dengan adanya filosof-filosof modern yang memberikan pemikiran-pemikiran baru pada zaman itu. Kemudian gerakan protestanism yang disebabkan oleh pemuka Katolik yang menganjurkan membeli surat pengampunan dosa agar hukuman neraka bisa berkurang.
Martin Luther pada saat itu memprotes pemuka gereja dan usahanya mendapat dukungan dari kelas menengah Jerman, kemudian pada zaman ini disebut sebagai zaman renaissance. Zaman ini merupakan titik awal perubahan kehidupan zaman itu.

B. Aliran dan tokoh filosof modern
-Renaissance
Tokoh-tokohnya adalah: Nicolo Machiavelli,Giordano Bruno, Francis Bacon.
Mereka berperan besar dengan membawa pemikiran baru melalui krisis diambang modernitas. Meskipun filosof-filosof sesudahnya juga mengalami demikian,mereka biasa dianggap sebagai pendobrak awal pemikiran tradisional abad pertengahan. Machiavelli mendobrak pola-pola legitimasi kekuasaan tradisional. Bruno menggoyang kemapanan ajaran-ajaran religius dan Bacon membongkar prasangka dalam alam pikir tradisional.
-Rasionalisme
Tokoh-tokohnya adalah : Rene Descartes, Baruch De Spinoza, Leibniz, Blaise Pascal
Aliran ini beranggapan bahwa pengetahuan diperoleh dari rasio belaka. Aliran ini membuat masalah-masalah ketuhanan pada zaman skolastik menjadi usang.
-Empirisme
Tokoh-tokohnya adalah:Thomas Hobbes, John Locke, George Barkeley, Davide Hume.
Aliran ini berbeda dengan Rasionalisme, mereka beranggapan bahwa pengetahuan yang sahih diperoleh dari pengalaman (epistemea) .Pada zaman ini empirisme nenjadi sikap dasar segala bentuk penelitian ilmiah.. Pengetahuan harus didasarkan atas observasi empiris.
- Pencerahan
Tokoh-tokohnya adalah: William Wollaston, Bernard de Mandeville, Voltaire, Montesque,Jean Jaques Rosseau,Gothold Ephraim Lessing.
Para pemikir ini sangat yakin bahwa umat manusia dapat mencapai kesempurnaan dan kebahagiaan di dunia ini sehingga manusia tidak perlu menunggu rahmat atau kehidupan akhirat sebagaimana diajarkan oleh agama Kristen , melainkan mewujudkannya sekarang di dunia ini .Keyakinan ini diperoleh berdasarkan pengalaman berabad-abad bahwa dominasi religius tidak menghasilkan kebahagiaan duniawi,. melainkan kepercayaaan takahayul.
- Idealisme
Tokoh-tokohnya adalah: Immanuel Kant, Johan Gottlieb Fichte, willem Joseph schelling, Georgde wilhem friedrich hegel
Aliran ini berpandangan bahwa yang nyata hanyalah ide bukan materi. Dengan pandangan idealism merupakan sebuah metafisika epistemologi
-Konservatisme dan Anarkhisme
Tokoh-tokohnya adalah: Saint-simon, Charles Fourier, dan Joseph Proudhon, De tracy, Cabanis
Dalam aliran ini Simon dan Fourier berpandangan untuk mendukung revolusi sosial di suatu negara dan member saran praktis untuk pembaruan masyarakat.Sedang Proudhon dengan paham anarkisme nya , ia berpendapat bahwa negara tidak perlu ikut campur dalm ekonomi.. Menurutnya adanya revolusi pada suatu negara hanya menciptakan kebebasan politis, namun gagal memberikan kebebasan ekonomis.

-Positivisme
Tokoh-tokohnya adalah :Auguste Comte, John stuart Mill.
Istilah positive diartikan oleh Comte sebagai teori yang bertujuan untuk penyusunan fakta-fakta yang teramati .Dengan kata lain positive sama dengan faktual atau apa yang berdasarkan fakta. Dalam hal ini , positivisme tidak boleh melampaui fakta-fakta.
-Materialisme
Tokoh-tokohnya adalah: Arthur Schopenhauer, Ludwig Feuerbach, Karl Marx.
Aliran ini berpandangan metafisis bahwa yang sungguh-sungguh nyata adalah materi, sedangkan kesadaran hanyalah gejala samping dari proses material.
-Eksistensialisme
Tokoh-tokohnya adalah: Friedrich Wilhem Nietzsche, Soren Aabye Kierkegaard
Dalam aliran ini eksistensi hanya dapat diterapkan pada manusia aatau lebih tepat lagi individu.Individu yang menjadi akarnya sendiri yang bereksisitensi atau aktif mengarahkan hidupnya sendiri. Kierkegaard berpendapat bahwa kebenaran dalah individu yang bereksistensi.
C. Epistemologi Ilmu pengetahuan Menurut Filosof Barat
1.Epistemologi menurut Karl Marx
Konsep epistemologi Marx melaui penerapan paradigm materialism dialektis yang mengintrodusir suatu pemahaman bahwa di dunia selalu berada dalam proses perkembangan dialektis, yakni penerimaan dan penolakan. Dalam proses dialektis ini, terkandung unsur-unsur yang saling bernegasi (mengingkari dan diingkari), saling berkontradiksi (melawan dan dilawan), saling bermediasi (memperantarai dan diperantarai).Kehidupan nyata selalu berada dalam kedaan saling berkontradiksi, bernegasi, dan bermediasi. Dialektika yang terjado menurut Marx , tidak berada dalam idea (dialektika idea) melainkan terjadi dalam dunia nyata (daialektika materi).Pengetahuan manusia muncul dari proses dialektis adalah benar jika dipahami dengan kerangka hubungan antara kejadian dalam dunia nyata. Pengetahuan yang terlahir dalam pemahaman atas dialektika yang demikian, lebih menekankan pada pengetahuan tentang empiris, yang didapat melalui indra manusia.Posisi indra menjadi alat penting dalam usaha manusia memperoleh pengetahuan. Pemahaman bahwa dialektika hanya terjadi dalam dunia empiris, menjadikanMarx ( juga sebagian besar kaum materialisme lainnya) begitu mempercayai bahwa satu-satunya pengetahuan yang dapat dipercayai adalah pengetahuan ilmiah. Pengetahuan ilmiah dipercayai karena ia diperoleh melaui penerapan . prinsip-prinsip metodis (epistemologi ilmu) dan teruji secara empiris.
2.Ilmu pengetahuan menurut Francis Bacon
Sebagaimana Machiavelli dan Bruno, pemikiran Bacon berciri Renaissans. Di satu pihak mau menunggalkan filsafat tradisional, tapi di lain pihak masih percaya pada Aristoteles.Meski demikian.ada satu minat yang sangat mencolok dalam pemikiran Bacon, yakni minatnya pada ilmu pengetahuan modern yang sedang mekar pada zaman itu. Dia berpendapat bahwa orang Yunani terlalu terpesona dengan masalah etis, dan orang Romawi dengan soal hukum, dan orang abad pertengahan dengan teologi. Apa yang dikagumi Bacon dalam ilmu pengetahuan adalah observasinya yang bersifat indrawi dan melalui observasi inderawi dan melaui observasi itu ia menguji kebenaran yang diandaikan. Yang terkenal dalam ucapannya “ knowledge is power” ( pengetahuan adalah kuasa) . Yang dimaksud bukanlah bahwa lewat pengetahuan indrawi kita bisa menguasai segalanya, melainkan bahwa pengetahuan indrawi itu bersifat fungsional, dapat dipergunakan untuk memajukan kehidupan manusia.
Kuasa, lalu dipahami sebagai kuasa atas alam. Natura non misi parendo vincintur (alam hanya dapat ditaklukkan dengan cara mematuhinya).Yang dimaksud adalah bahwa alam hanya bisa dikuasai oleh pikiran kalau pikiran mematuhinya dengan cara memahami hokum-hukumnya, mempelajari sifat-sifat universalnya dan perkecualian-perkecualiannya. Jadi, kepatuhan manusia atas alam adalah tipu muslihat
untuk menguasainya. Dengan menaklukkan alam Bacon percaya umat manusia akan menjadi sejahtera leawat ilmu pengetahuannya.
3.Pengetahuan menurut Baruch De Spinoza
Menurutnya ada tiga taraf pengetahuan, yaitu : taraf persepsi indrawi atau imajinasi, taraf refleksi yang mengarah pada prinsip-prinsip , dan taraf intuisi .Hanya taraf kedua dan ketigalah yang dianggap pengetahuan sejati. Dengan anggapan ini, Spinoza menunjukkan pendiriannya sebagai seorang rasionalis .Menurutnya sebuah idea berhubungan dengan ideatum atau objek dan kesesuaian idea dengan ideatum itu yang disebut kebenaran. Teori pengetahuannya menyimpulkan bahwa setiap idea adalah cermin proses-proses fisik dan sebaliknya setiap proses fisik adalah perwujudan idea.
4.Klasifikasi Ilmu Pengetahuan Menurut Auguste Comte
Menurut Comte, semua ilmu pengetahuan memusatkan diri pada kenyataan faktual itu,dank arena kenyataan faktual itu berbeda-beda harus ada perbedaan sudut pandang dari ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, terjadi pengkhususan dalam ilmu pengetahuan. Unyuk menetapkan ilmu –ilmu khusus , Comte berusaha menemukan ilmu-ilmu yang bersifat fundamental, artinya dari ilmu-ilmu itu diturunkan ilmu-ilmu lain yang bersifat terapan. Dalam adikaryanya itu, Comte menyebutkan enam ilmu fundamental, yakni: matematika, astronomi ,fisika, kima, fisiologi, biologi dan fisika sosial (sosiologi) .Keenam ilmu itu diurutkan sedemikian rupa sehingga mulai dari yang paling abstrak ke yang paling konkret, yang lebih kemudian pada yang terdahulu.Ia membagi mataematika sebagai ilmu abstrak karena matematika menurut Comte adalah model metode ilmiah bagi ilmu-ilmu lainnya.Kemudian alasan Sosiologi diklasifikasikan menjadi ilmu yang konkret, Sosiologi dianggap berkembang sesudah ilmu-ilmu lain matang. Sementara dalam kajian yang dikaji oleh Sosiologi adalah fakta yang paling konkret, yaitu prilaku sosial manusia .Dalam hal ini dia mengklaim dirinya sebagai orang yang membawa ilmu pengetahuan ke tahap positifnya dalam sosiologi..
5.Teori pengetahuan menurut Hobbes
Dalam filsafat Hobbes, empirisme sudah muncul sebagai teori bahasa. Hobbes berpendapat bahwa kata-kata memperoleh maknanya dengan melukiskan pikiran. Karena dasar dari semua pikiran adalah pengalaman. Atas dasar itu bisa dikatakan bahwa kata-kata abstrak tidak memiliki acuannya pada pengalaman, maka kata-kata tidak mengacu pada hakikat universal, melainkan pada hal-hal yang partikular (pribadi) saja.







.







PENUTUP
Filsafat barat mempunyai asal-usul dengan kerajaan Romawi, masa gelap Romawi membuahkan pemikiran pamikiran baru diantaranya pemberontakan intelektual yang menghasilkan pemikiran -pemikiran pembaruan para tokoh intelektual yang mengganti pemukiran tradisional pada masa kejayaan Kristen katolik Roma. Kemudian dengan reformasi religius dengan lahirnya Kristen Protestan.. Banyak aliran-aliran filosof yang bermacam-macam dengan berbagai pikirannya. Diantaranya renaissan yang menjadi pijakan awal filsafat modern , rasionalisme, idealisme, dan lain-lain. Diantara mereka mempunyai teoori-teori epistemologi ( cara memperoleh pengetahuan) yang berbeda sesuai dengan aliran yang dianut. Dengan sistematika yang spesifik.














DAFTAR PUSTAKA
Hardiman,Budi. Filsafat Modern.Jakarta, PT. Gramedia, 2004
Santoso, Listiyono,dkk .Epistemologi Kiri. Yogyakarta.Ar-Ruz Media,2007
Salam, Burhanuddin.. Sejarah Filsafat,Ilmu,dan Teknologi .Jakarta, PT.Rineka Cipta,2000
welcome to my blog friends