Senin, 26 September 2011
hujan yang belum berhenti
Hujan- hujan begini….
aku berniat untuk keluar bersama teman- teman kuliahku untuk melakukan observasi…
aku menghidupkan radioku dan memilih lagu jepang kesukaanku l’arc en ciel dan exist trace….
Sambil menunggu hujan reda…
Dari kejauhan, teman-teman yang memakai mobil siap untuk berangkat ditengah guyuran hujan pagi hari…
Aku segera memasukkan mp3 ke dalam tas, dan siap memulai petualangan di pagi hari yang gerimis…
Ternyata di dalam mobil, begitu ramai, sehingga aku menangkan diri sambil mendengarkan soundtrack lagu ueki dalam mp3 ku…
Tono, temanku yang serba bisa memberi aba- aba untuk observasi di PT. Sejahtera nanti...
Hingga keramaian muncul , ditengah hujan deras ini, keramaian yang penuh inspirasi dan tentunya banyak ide…
Akupun ikut-ikutan mengacaukan suasana hehehe…
’’Hey, ivan.. dari tadi kamu ndengerin mp3 aja....’’ temanku sari sepertinya jengkel dengan kelakuanku mulai tadi....
Di tengah keramaian ide- ide kami, terdengar suara keras separti tabrakan.....
Brakkkkkk......
Ternyata sepeda motor yang dikemudikan oleh seorang kakek, ditabrak oleh mobil land rover kuno....
Dan ia akhirnya jadi korban tabrak lari, di tengah guyuran hujan yang smakin deras ini...
’’ Dasar gila!!, loe kalo punya nyali, jangan jadi pengecut ninggalin orang kecelakaan’’ Rino memarahi mobil tabrak lari tersebut....
’’Percuma saja, land rovernya sudah pergi’’ kata Rani menyahut perkataan Rino
’’ iya no, percuma kamu teriaki orang tak bertanggung jawab itu’’, Randy menimpali...
’’ Mending kita bantu kakek itu untuk dibawa ke rumah sakit terdekat’’, Sari menimpali..
’’ iya, kasihan , hujan-hujan begini.... ’’ kata Mita
Akhirnya aku keluar bersama dengan Tono dan Randy untuk membopong kakek itu...
’’ udah hujan gini , gak ada kendaraan yang lewat lagi’’
’’ ya iya van, ini kan daerah pelosok ’’ Tono menyahut perkataanku...
Kami segera memasukan kakek yang berlumuran darah tersebut ke dalam mobil, di samping Sari membalut lukanya dengan p3k yang tersedia di mobil......
Kami segera membawa kakek itu ke rumah sakit terdekat. DR. Cipto Mangunkusumo...
Hujan semakin deras, disertai halilintar yang semakin menakutkan...
Aku dan keempat temanku membawa kakek yang mengerang kesakitan ini....
Sambil menyebut-nyebut nama seseorang, entah itu siapa...
Mungkin salah satu dari keluarganya.....
Kami lantas kebingungan, tak tahu apa yang harus kami perbuat…
Yang hanya bisa kami perbuat hanyalah mengantarkan kakek yang berlumuran darah ini ke tempat yang seharusnya….
Begitu tiba, segera Tono memberitahu pihak rumah sakit dan kami berempat menunggu di dalam mobil di sertai erangan kesakitan seorang kakek.. kasihan sekali aku melihatnya, tapi tak ada sesuatu yang bisa ku perbuat….
’’Smoga Alloh memberikan keringanan kepadanya’’…
Tak lama kemudian suster beserta dokter yang basah kuyup segera membawa kakek itu...
10 Menit kemudian...
Tono, Mita, Rani, Rino, Randy dan Sari sedang menunggu kakek itu di ruang UGD, sementara aku keluar sebentar untuk mencari softdrink....
Dokter kemudian keluar dari UGD dan menghampiri kami....
’’ siapa di antara kalian, keluarganya kakek ini’’
’’ tidak ada dok, kami hanya menemukan beliau tergeletak di trotoar , ia korban tabrak kecelakaan’’ , Sari menjelaskan
’’ lalu, tidak ada info yang didapat dari kakek ini, mungkin nama keluarga yang bisa dihubungi’’, dokter bertanya
’’ Tidak ada dok, tapi bagaimana keadaan selanjutnya’’ Rino penasaran
’’ iya, bagaimana dok ? ’’, Randy menambahi
’’ hm... gimana ya, kakek ini memerlukan banyak darah karena ia kehabisan banyak darah, dan kemungkinan ia lumpuh’’ dengan nada yang sedikit sedih
’’ kurang ajar!! Biar gue ajar orang yang menabrak itu kalau ketemu ’’ sambil tangan terkepal dan melotot Rino menjadi naik pitam.
’’ Tenang Rin, sekarang ini bukan emosi yang didahulukan, tapi gimana cara kita menemukan info tentang kakek ini’’ aku coba tenangkan suasana
’’ iya ni, jangan marah melulu , nanti cepet tua lo...’’ Mita coba menghangatkan suasana
’’ hm.. ngledek ya’’ Rino menimpali
’’ hehehe, pisss habis kamu marah melulu ’’ Mita dengan senyum manisnya
’’ Sudah- sudah mari kita pikirkan bagaimana jalan keluarnya? ’’ Bos Tono memberi solusi
’’ iya bos, kita fikir bareng-bareng ’’ aku mencoba membuat suasana lebih segar...
Meskipun hujan yang keroyokan masih lebat di luar .....
1 jam kemudian....
Suster menemukan identitas yang dibawa kakek itu , serta mencoba memberitahukan kepada suster resepsionis untuk mencoba menghubungi keluarganya....
Sepertinya suster resepsionis berhasil menghubungi keluarganya, dengan wajah sedikit serius ia menelepon...
Rupanya hujan sedikit reda, begitupun kegagalan kami untuk observasi ke sebuah P.T , namun yang lebih penting nyawa seorang pemimpin keluarga ini,,, butuh kejelasan
Tak lama kemudian, suster tadi menemui kami dan memberitahukan sesuatu yang penting..
’’Mas- mas sekalian , kakek Surya sudah siuman’’
Akhirnya kami bisa bernafas lega, meskipun sang kakek nantinya harus menerima kenyataan bahwa ia lumpuh.....
Setelah kami tahu kakek sudah siuman, kami mencoba melihat ke ruang UGD…..
Kakek terlihat lemas tak berdaya , melihat hal itu air mata Sari dan Mita menetes, seperti merasakan penderitaan sang kakek.
Setelah itu, dari kejauhan terlihat beberapa orang mendekati ke arah kami , mereka sepertinya begitu tergesa- gesa …
Salah satu dari mereka bertanya kepada kami, “ apa kalian yang membawa ayah kemari? ‘’ Tanya seorang laki- laki yang sepertinya adalah keluarganya.
‘’Ya pak, kami menemukan kakek Surya tertabrak oleh mobil di tengah jalan ‘’ kata Tono.
Di belakangnya dua orang, wanita dan anak kecil menangis saling berpelukan mendengar penjelasan kami… ‘’Ayah memang suka berpetualang meskipun beliau sudah berumur dan sering tidak mengindahkan apa yang kami katakan , beliau selalu menjawab dengan senyuman’’ kata seorang ibu dengan uraian air mata…
‘’ katanya , kakek sedang mencari seorang anak kecil yang sekarang sudah dewasa yang membuatnya tersenyum saat ia sedang dalam stress pulang kerja dulu’’ kata seorang cucunya
Tiba- tiba Rino berbisik kepadaku dan mengajak aku untuk berbicara empat mata…
‘’ ada apa bro, kelihatannya kamu agak gugup gitu? ‘’, kataku
‘’ begini, aku mau bilang kalau di rumahku saat ku masih menjajakan makanan keliling ada seorang pengusaha yang memberikan modal besar untuk keluargaku hingga sekarang sukses’’ Rino menjawab
‘’ Trus apa hubungannya dengan Kakek?’’ aku heran
‘’ Dengar- dengar nama pengusaha itu Surya ‘’ Rino menimpali
‘’ ah, yang benar … coba kamu telpon orang tuamu apa benar’’
Setelah sekian menit Rino menelpon orang tuanya dan menmukan jawaban….
‘’ Apa yang dikatakan orang tuaku tentang pak Surya dulu , ciri- cirinya persis dengan kakek Surya yang suka berpetualang itu’’ Rino sedikit sedih…
Tak lama setelah itu, ada berita dari dalam bahwa kakek sudah siuman…
‘’ alhamdulillah’’ wajah Rino sedikit gembira
Kemudian sekeluarga dari kakek Surya segera masuk dan kami menunggu di belakang
‘’ yah, apa ayah tidak apa- apa?’’ Tanya seorang anaknya ..
‘’ aku tidak apa- apa meskipun kakiku lumpuh tak bisa berpetualang lagi, aku hanya berharap bisa ketemu dengan Rino kecilku dulu yang sempat menghibur’’ Kakek Surya dengan senyumnya
Air mata seluruh keluarganya menetes disertai sapuan sapu tangan dengan mata yang memerah, tanda kesedihan mendalam. Lalu dengan perlahan- lahan Rino masuk menghampiri kerumunan keluarga itu
‘’ saya disini , pak … saya Rino orang yang bapak cari
Air mata sang kakek meneteskan mata gembira, kemudian Rino memeluk sang kakek juga dengan air mata terima kasih….
Setelah semuanya saling berpelukan dan gembira, Kakek Surya memberikan janji kepada Rino untuk menjadi karyawan di perusahaanya…
Tak disangka, ternyata beliau pemilik PT. Sejahtera yang akan kami kunjungi…
Alhamdulillah … ALLOH memberikan kami jalan yang terang..
Kami akhirnya mengantarkan kakek pulang ke rumahnya, sekalian interview disana hehe
Ditjen Pajak Incar Pelaku Bisnis dan Orang Kaya
JAKARTA, KOMPAS.com - Terhitung mulai Jumat (30/9/2011) pekan depan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak akan mulai menggelar sensus pajak nasional. Pencacahan pajak akan berlangsung selama tiga bulan ke depan.
Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Fatimah Azzahra mengatakan, sensus pajak melibatkan pemerintah daerah, Badan Pusat Statistik (BPS), serta aparat kepolisian. Sedangkan jumlah petugas yang diterjunkan untuk melakukan sensus sebanyak 5.980 orang di seluruh Indonesia.
Petugas sensus akan menyasar wajib pajak badan dan wajib pajak pribadi. Namun, sasaran yang diutamakan adalah para pelaku bisnis yang dinilai berpotensi sebagai wajib pajak, baik secara badan maupun perseorangan.
Para petugas sensus pajak akan mendatangi sentra bisnis, serta rumah-rumah orang kaya. "Pelaku bisnis tentu saja memiliki badan usaha sehingga disebut wajib pajak badan. Pemiliknya secara pribadi karena punya penghasilan, juga harus tercatat sebagai wajib pajak," katanya, Jumat (23/9).
Menurut Fatimah, di Indonesia terdapat 20 juta orang wajib pajak pribadi yang telah memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP). Sayangnya, dari jumlah tersebut para wajib pajak yang melapor serta membayar pajak hanya sekitar 8,5 juta orang saja.
Adapun jumlah wajib pajak badan mencapai 1,2 juta yang terdaftar. Namun yang melapor dan membayar pajak hanya 466.000 saja.
Fatimah melanjutkan, sensus yang akan berakhir di penghujung tahun 2011 ini ditargetkan meraih sekitar 1,5 juta wajib pajak baru.
Fatimah menambahkan, dalam sensus ini, Ditjen Pajak juga akan memberikan edukasi cara mengisi surat pemberitahuan (SPT) pajak tahunan kepada para wajib pajak. Dengan cara ini diharapkan mereka mengerti cara mengisi SPT yang benar sesuai penghasilan yang dimiliki.
Pengamat pajak Darussalam menilai, sensu pajak seharusnya dilakukan berkelanjutan setiap satu atau dua tahun sekali. Tujuannya agar mendapatkan gambaran yang sesungguhnya dari para wajib pajak.
Hasil sensus bisa memberikan tambahan penerimaan negara, tapi dalam jangka panjang. Di waktu dekat, manfaat yang diperoleh berupa pendataan wajib pajak (profiling). "Selanjutnya, Ditjen bisa melakukan pemetaan mana wajib pajak yang harus membayar," kata dia.sepertinya yang dilakukan pemerintah merupakan hal tepat, karena para kaum golongan bawah pun kalau saja diberi hak yang berlebihan kan terjadi kesenjangan...
Langganan:
Postingan (Atom)