Rabu, 15 Desember 2010 - 09:02 wib
WASHINGTON - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Philip Crowley mengatakan, Korea Utara (Korut) masih memiliki setidaknya satu pusat pengayaan uranium lainnya, selain yang telah mereka pertunjukkan kepada seorang pakar teknologi AS bulan lalu.
"Kami sangat yakin apa yang dilihat delegasi kami dalam kunjungan ke pusat pengayaan nuklir Korut waktu itu belum menunjukkan semua yang mereka punya. Kami meyakini fasilitas pengayaan nuklir itu hanyalah cerminan dari apa yang tengah mereka kerjakan, di setidaknya satu lokasi lain," ungkap Crowley.
"Hal ini masih menjadi perhatian kami," katanya sambil mengungkapkan keengganannya untuk melibatkan agen intelijen. Demikian dilansir AFP, Rabu (15/12/2010).
Di Seoul, Menteri Luar Negeri Korea Selatan (Korsel) juga mengungkapkan kecurigaannya. Dia menilai Korut masih memiliki fasilitas pengayaan uranium lainnya selain yang telah diungkapkan pada bulan lalu.
Korut bulan lalu membeberkan pabrik pengayaan nuklir modern milik mereka di kompleks pengembangan atom Yongbyon. Pengungkapan itu dilakukan dengan mengundang seorang pakar teknologi asal AS pada 12 November. Kunjungan tersebut dilakukan hanya beberapa hari sebelum Korut melepaskan sejumlah tembakan artileri ke Pulau Yeongpyon milik Korsel, yang mengakibatkan tensi kawasan memanas.
Pyongyang mengatakan fasilitas pengayaan nuklir tersebut akan digunakan sebagai sistem pembangkit listrik. Namun para pejabat senior AS tetap menaruh kekhawatiran mengingat fasilitas tersebut bisa dengan mudah digunakan untuk memproduksi senjata pemusnah massal. Para diplomat saat ini tengah sibuk melakukan kunjungan ke kawasan itu, untuk merundingkan respons yang harus dilakukan, baik terhadap serangan Korut maupun ancaman nulir yang dimilikinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar