BAB I
PENDAHULUAN
Kita mungkin sering mendengar Karl marx, Auguste Comte (Bapak Sosiologi) .Mereka adalah pemikir pemikir barat yang memberikan konstribusi dalam kehidupan masyarakat di barat, khususnya dan dunia pada umumnya. Tapi kita belum tahu asal-usul mengapa bisa lahir filosof sebesar mereka , hingga pemikirannay dipakai dalam kehidupan modern sekarang ini. Meskipun kita tdak tahu secara pasti mereka mengikuti filosif manakah yang mereka akui kebenaran berfikirnya ? Namun,, karena pemikiran filosof-filosof barat yang mungkin menginspirasi sebagian hidup. Pengetahuan-pengetahuan yang mereka peroleh tentunya lebih tinggi daripada kita sebagai orang awam. Mereka menemukan beberapa pemikiran-pemikiran yang mereka alami pada zaman yang berbeda-beda dari setiap filosof. Ilmu pengetahuan memberikan konstribusi dalam kehidupan.
Rumusan masalah
1. Bagaimana awalmula ( Sejarah) adanya filsafat barat?
2. Apa saja aliran-aliran yang dianut filosof pada saat itu? Siapa saja tokohnya
3.bagaiman epistemologi ilmu pengetahuan menurut mereka?
BAB II
PEMBAHASAN
A.Sejarah Filsafat Barat
Kerajan Romawi mulai pada tahun 225 SM terbagi atas Romawi barat dan Romawi Timur. Namun, pada tahun 1453 Romawi Timur berhasil jatuh pada kaekuasaan bangsa Turki dengan ibukota Konstantinopel yang memeluk agama Islam. Betapapun terkenalnya bangsa Romawi , namun dalam ilmu pengetahuan praktis mereka tak memberikan sumbangan apapun.Mereka ulung dalam militer, perang, politik, perdagangan, pelayaran, pembangunan jalan raya, pertanian, dan peternakan, tetapi mereka lebih sibuk dalam keagamaan, seperti dosa ,ketuhanan, dan sebagainya tanpa menghiraukan soal duniawi dan ilmu pengetahuan. Dalam ilmu pengetahuan, mereka hanya berpegang pada karya Aristoteles. Yang bertentangan dengan karya Aristoteles dan kitab suci dianggap dosa dan harus dilenyapkan.
Karena tidak memperhatikan ilmu pengetahuan dan duniawi maka kerajaan Romawi runtuh dan berkembang agama Katolik Romawi pada benua eropa terjerumus abad kegelapan (the dark and middle ages) atau ke dalam takahayul. Selam itu di bagian Selatan Laut Tengah berkembang Kerajaan Arab dalam pengaruh Islam. Kemudian pada abad ini terdapat gerakan pemberontakan intelektual dan reformasi protestanisme. Pemberontakan intelektual ditandai dengan adanya filosof-filosof modern yang memberikan pemikiran-pemikiran baru pada zaman itu. Kemudian gerakan protestanism yang disebabkan oleh pemuka Katolik yang menganjurkan membeli surat pengampunan dosa agar hukuman neraka bisa berkurang.
Martin Luther pada saat itu memprotes pemuka gereja dan usahanya mendapat dukungan dari kelas menengah Jerman, kemudian pada zaman ini disebut sebagai zaman renaissance. Zaman ini merupakan titik awal perubahan kehidupan zaman itu.
B. Aliran dan tokoh filosof modern
-Renaissance
Tokoh-tokohnya adalah: Nicolo Machiavelli,Giordano Bruno, Francis Bacon.
Mereka berperan besar dengan membawa pemikiran baru melalui krisis diambang modernitas. Meskipun filosof-filosof sesudahnya juga mengalami demikian,mereka biasa dianggap sebagai pendobrak awal pemikiran tradisional abad pertengahan. Machiavelli mendobrak pola-pola legitimasi kekuasaan tradisional. Bruno menggoyang kemapanan ajaran-ajaran religius dan Bacon membongkar prasangka dalam alam pikir tradisional.
-Rasionalisme
Tokoh-tokohnya adalah : Rene Descartes, Baruch De Spinoza, Leibniz, Blaise Pascal
Aliran ini beranggapan bahwa pengetahuan diperoleh dari rasio belaka. Aliran ini membuat masalah-masalah ketuhanan pada zaman skolastik menjadi usang.
-Empirisme
Tokoh-tokohnya adalah:Thomas Hobbes, John Locke, George Barkeley, Davide Hume.
Aliran ini berbeda dengan Rasionalisme, mereka beranggapan bahwa pengetahuan yang sahih diperoleh dari pengalaman (epistemea) .Pada zaman ini empirisme nenjadi sikap dasar segala bentuk penelitian ilmiah.. Pengetahuan harus didasarkan atas observasi empiris.
- Pencerahan
Tokoh-tokohnya adalah: William Wollaston, Bernard de Mandeville, Voltaire, Montesque,Jean Jaques Rosseau,Gothold Ephraim Lessing.
Para pemikir ini sangat yakin bahwa umat manusia dapat mencapai kesempurnaan dan kebahagiaan di dunia ini sehingga manusia tidak perlu menunggu rahmat atau kehidupan akhirat sebagaimana diajarkan oleh agama Kristen , melainkan mewujudkannya sekarang di dunia ini .Keyakinan ini diperoleh berdasarkan pengalaman berabad-abad bahwa dominasi religius tidak menghasilkan kebahagiaan duniawi,. melainkan kepercayaaan takahayul.
- Idealisme
Tokoh-tokohnya adalah: Immanuel Kant, Johan Gottlieb Fichte, willem Joseph schelling, Georgde wilhem friedrich hegel
Aliran ini berpandangan bahwa yang nyata hanyalah ide bukan materi. Dengan pandangan idealism merupakan sebuah metafisika epistemologi
-Konservatisme dan Anarkhisme
Tokoh-tokohnya adalah: Saint-simon, Charles Fourier, dan Joseph Proudhon, De tracy, Cabanis
Dalam aliran ini Simon dan Fourier berpandangan untuk mendukung revolusi sosial di suatu negara dan member saran praktis untuk pembaruan masyarakat.Sedang Proudhon dengan paham anarkisme nya , ia berpendapat bahwa negara tidak perlu ikut campur dalm ekonomi.. Menurutnya adanya revolusi pada suatu negara hanya menciptakan kebebasan politis, namun gagal memberikan kebebasan ekonomis.
-Positivisme
Tokoh-tokohnya adalah :Auguste Comte, John stuart Mill.
Istilah positive diartikan oleh Comte sebagai teori yang bertujuan untuk penyusunan fakta-fakta yang teramati .Dengan kata lain positive sama dengan faktual atau apa yang berdasarkan fakta. Dalam hal ini , positivisme tidak boleh melampaui fakta-fakta.
-Materialisme
Tokoh-tokohnya adalah: Arthur Schopenhauer, Ludwig Feuerbach, Karl Marx.
Aliran ini berpandangan metafisis bahwa yang sungguh-sungguh nyata adalah materi, sedangkan kesadaran hanyalah gejala samping dari proses material.
-Eksistensialisme
Tokoh-tokohnya adalah: Friedrich Wilhem Nietzsche, Soren Aabye Kierkegaard
Dalam aliran ini eksistensi hanya dapat diterapkan pada manusia aatau lebih tepat lagi individu.Individu yang menjadi akarnya sendiri yang bereksisitensi atau aktif mengarahkan hidupnya sendiri. Kierkegaard berpendapat bahwa kebenaran dalah individu yang bereksistensi.
C. Epistemologi Ilmu pengetahuan Menurut Filosof Barat
1.Epistemologi menurut Karl Marx
Konsep epistemologi Marx melaui penerapan paradigm materialism dialektis yang mengintrodusir suatu pemahaman bahwa di dunia selalu berada dalam proses perkembangan dialektis, yakni penerimaan dan penolakan. Dalam proses dialektis ini, terkandung unsur-unsur yang saling bernegasi (mengingkari dan diingkari), saling berkontradiksi (melawan dan dilawan), saling bermediasi (memperantarai dan diperantarai).Kehidupan nyata selalu berada dalam kedaan saling berkontradiksi, bernegasi, dan bermediasi. Dialektika yang terjado menurut Marx , tidak berada dalam idea (dialektika idea) melainkan terjadi dalam dunia nyata (daialektika materi).Pengetahuan manusia muncul dari proses dialektis adalah benar jika dipahami dengan kerangka hubungan antara kejadian dalam dunia nyata. Pengetahuan yang terlahir dalam pemahaman atas dialektika yang demikian, lebih menekankan pada pengetahuan tentang empiris, yang didapat melalui indra manusia.Posisi indra menjadi alat penting dalam usaha manusia memperoleh pengetahuan. Pemahaman bahwa dialektika hanya terjadi dalam dunia empiris, menjadikanMarx ( juga sebagian besar kaum materialisme lainnya) begitu mempercayai bahwa satu-satunya pengetahuan yang dapat dipercayai adalah pengetahuan ilmiah. Pengetahuan ilmiah dipercayai karena ia diperoleh melaui penerapan . prinsip-prinsip metodis (epistemologi ilmu) dan teruji secara empiris.
2.Ilmu pengetahuan menurut Francis Bacon
Sebagaimana Machiavelli dan Bruno, pemikiran Bacon berciri Renaissans. Di satu pihak mau menunggalkan filsafat tradisional, tapi di lain pihak masih percaya pada Aristoteles.Meski demikian.ada satu minat yang sangat mencolok dalam pemikiran Bacon, yakni minatnya pada ilmu pengetahuan modern yang sedang mekar pada zaman itu. Dia berpendapat bahwa orang Yunani terlalu terpesona dengan masalah etis, dan orang Romawi dengan soal hukum, dan orang abad pertengahan dengan teologi. Apa yang dikagumi Bacon dalam ilmu pengetahuan adalah observasinya yang bersifat indrawi dan melalui observasi inderawi dan melaui observasi itu ia menguji kebenaran yang diandaikan. Yang terkenal dalam ucapannya “ knowledge is power” ( pengetahuan adalah kuasa) . Yang dimaksud bukanlah bahwa lewat pengetahuan indrawi kita bisa menguasai segalanya, melainkan bahwa pengetahuan indrawi itu bersifat fungsional, dapat dipergunakan untuk memajukan kehidupan manusia.
Kuasa, lalu dipahami sebagai kuasa atas alam. Natura non misi parendo vincintur (alam hanya dapat ditaklukkan dengan cara mematuhinya).Yang dimaksud adalah bahwa alam hanya bisa dikuasai oleh pikiran kalau pikiran mematuhinya dengan cara memahami hokum-hukumnya, mempelajari sifat-sifat universalnya dan perkecualian-perkecualiannya. Jadi, kepatuhan manusia atas alam adalah tipu muslihat
untuk menguasainya. Dengan menaklukkan alam Bacon percaya umat manusia akan menjadi sejahtera leawat ilmu pengetahuannya.
3.Pengetahuan menurut Baruch De Spinoza
Menurutnya ada tiga taraf pengetahuan, yaitu : taraf persepsi indrawi atau imajinasi, taraf refleksi yang mengarah pada prinsip-prinsip , dan taraf intuisi .Hanya taraf kedua dan ketigalah yang dianggap pengetahuan sejati. Dengan anggapan ini, Spinoza menunjukkan pendiriannya sebagai seorang rasionalis .Menurutnya sebuah idea berhubungan dengan ideatum atau objek dan kesesuaian idea dengan ideatum itu yang disebut kebenaran. Teori pengetahuannya menyimpulkan bahwa setiap idea adalah cermin proses-proses fisik dan sebaliknya setiap proses fisik adalah perwujudan idea.
4.Klasifikasi Ilmu Pengetahuan Menurut Auguste Comte
Menurut Comte, semua ilmu pengetahuan memusatkan diri pada kenyataan faktual itu,dank arena kenyataan faktual itu berbeda-beda harus ada perbedaan sudut pandang dari ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, terjadi pengkhususan dalam ilmu pengetahuan. Unyuk menetapkan ilmu –ilmu khusus , Comte berusaha menemukan ilmu-ilmu yang bersifat fundamental, artinya dari ilmu-ilmu itu diturunkan ilmu-ilmu lain yang bersifat terapan. Dalam adikaryanya itu, Comte menyebutkan enam ilmu fundamental, yakni: matematika, astronomi ,fisika, kima, fisiologi, biologi dan fisika sosial (sosiologi) .Keenam ilmu itu diurutkan sedemikian rupa sehingga mulai dari yang paling abstrak ke yang paling konkret, yang lebih kemudian pada yang terdahulu.Ia membagi mataematika sebagai ilmu abstrak karena matematika menurut Comte adalah model metode ilmiah bagi ilmu-ilmu lainnya.Kemudian alasan Sosiologi diklasifikasikan menjadi ilmu yang konkret, Sosiologi dianggap berkembang sesudah ilmu-ilmu lain matang. Sementara dalam kajian yang dikaji oleh Sosiologi adalah fakta yang paling konkret, yaitu prilaku sosial manusia .Dalam hal ini dia mengklaim dirinya sebagai orang yang membawa ilmu pengetahuan ke tahap positifnya dalam sosiologi..
5.Teori pengetahuan menurut Hobbes
Dalam filsafat Hobbes, empirisme sudah muncul sebagai teori bahasa. Hobbes berpendapat bahwa kata-kata memperoleh maknanya dengan melukiskan pikiran. Karena dasar dari semua pikiran adalah pengalaman. Atas dasar itu bisa dikatakan bahwa kata-kata abstrak tidak memiliki acuannya pada pengalaman, maka kata-kata tidak mengacu pada hakikat universal, melainkan pada hal-hal yang partikular (pribadi) saja.
.
PENUTUP
Filsafat barat mempunyai asal-usul dengan kerajaan Romawi, masa gelap Romawi membuahkan pemikiran pamikiran baru diantaranya pemberontakan intelektual yang menghasilkan pemikiran -pemikiran pembaruan para tokoh intelektual yang mengganti pemukiran tradisional pada masa kejayaan Kristen katolik Roma. Kemudian dengan reformasi religius dengan lahirnya Kristen Protestan.. Banyak aliran-aliran filosof yang bermacam-macam dengan berbagai pikirannya. Diantaranya renaissan yang menjadi pijakan awal filsafat modern , rasionalisme, idealisme, dan lain-lain. Diantara mereka mempunyai teoori-teori epistemologi ( cara memperoleh pengetahuan) yang berbeda sesuai dengan aliran yang dianut. Dengan sistematika yang spesifik.
DAFTAR PUSTAKA
Hardiman,Budi. Filsafat Modern.Jakarta, PT. Gramedia, 2004
Santoso, Listiyono,dkk .Epistemologi Kiri. Yogyakarta.Ar-Ruz Media,2007
Salam, Burhanuddin.. Sejarah Filsafat,Ilmu,dan Teknologi .Jakarta, PT.Rineka Cipta,2000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar