Pengertian Adhokrasi ( The Adhokrasi )
Adhokrasi adalah sistem yang berubah dengan cepat, adaptif, biasanya hanya berlaku sementara dan dikoordinasi disekitar masalah yang harus dipecahkan oleh kelompok atau yang relatif tidak saling kenal atau mempunyai berbagai keterampilan profesional.
Adhokrasi merupakan alat yang sangat baik untuk menjawab perubahan, membantu inovasi, dan mengoordinasi spesialis yang beraneka ragam. Adhokrasi dicirikan oleh diverensiasi vertikal yang rendah, formalisasi yang rendah, disentralisasi, vleksibilitas dan daya tanggap yang tinggi (robbins, 1994; 329).
Dalam pengambilan keputusan pada adhokrasi yaitu disentralisasi, hal ini perlu bagi kecepatan dan fleksibilitas karena manajemen senior tidak dapat diharapkan memiliki keahlian yang dibutuhkan untuk membuat semua keputusan. Jadi adhokrasi bergantung pada tim didesentralisasiyang terdiri dari pada profesional untuk mengambil keputusan.
Adhokrasi mempunyai sedikit standarsisasi atau formalisasi, techmos tructur nya hampir tidak ada. Karena manager tingkat menengah, staf pendukung serta operatives secara khas semuanya adalah profesional, perbedaan antara supervisor dan pegawai serta garis dan staf menjadi tidak jelas.
Teknologi dalam suatu adhokrasi berSifat non rutin. Teknologi tersbut akan mempunyai sedikit formalisasi, menyandarkan diri pada keahlian para profesional untuk memberikan tanggapan yang “tepat” selain itu teknologi tersebut akn bersifat kompleks dalam arti akan menarik kepandaian dari berbagai bidang keahlian dalam hal ini, pada giliranya, membutuhkan koordinasi dan integrasi dari kepandaian dispesialisasi dan yang heterogen, adhokrasi merupakan mekanisme yang lebih disukai untuk mempermudah integrasi tersebut.
Matrik adalah sesuatu desain stuktural yang menugaskan para spesialis dari departemen-departemen fungsional tertentu untuk bekerja pada satu atau lebih tim., yang dipimpin oleh seorang pemimpin proyek. Matrik menambah dimensi fleksibilitas. Inilah tang diciptakan dengan menggunakan tim-tim multidisiplin yang menempatkan matrik tersebut dalam klasifikasi adhokrasi.
Karakteristik yang paling nyata dari matrik adalah bahwa sruktur itu mematahkan konsep kesatuan komando. Sebuah landasan berokrasi yang meminta agar setiap pegawai hanya mempunyai setiap atasan untuk tempatnya, pelapor para pegawai di dalam sebuah matrik mempunyai dua orang atasan.
Manager departemen fungsional dan manager proyek bukti yang menunjukkan ada tiga kondisi yang mendukung matrik;
Tekanan lingkungan didasari dua sektor yang kritis atau lebih.
Saling ketergantungan di antara departemen.
Economies of Scale di dalam pegunungan sumber daya internal.
Dari beberapa pengertian diatas bahwa adhokrasi merupakan struktur tang mengandung ciri-ciri rendah dalam kompleksitas, formalisasi dan sentralisasi.
Disamping itu juga dicirikan oleh ;
Diferensiasi horizontal tinggi
Diferensiasi vertikal rendah
Formalisasi rendah
Disentralisasi dan
Fleksibilitas tinggi dan kemampuan bereaksi tinggi.
Dengan demikian ia adalah sinonim dengan struktur organik.
Terdapat diverensiasi horizontal besar, karena adhokrasi-adhokrasi sangat banyak memiliki profesional-profesional, dengan tingkat ekspertis tinggi. Diverensiasi vertikal adalah rendah, karena banyak tingkat administrasi yang akan membatasi kemampuan organisasi yang bersangkutan untuk melakukan adaptasi. Begitu pula akan kebutuhan supervisi rendah, atau minimal, karena para profesional telah menginternalisasi perilaku-perilaku yang di inginkan oleh pihak manajemen.
Tidak banyak peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan pada adhokrasi-adhokrasi. Peraturan-peraturan yang ada cenderung bersifat lepas dan ridak tertulis adapun alasanya bahwa fleksibilitas menuntut ketiadaan formalisasi. Peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan hanya efektif, apabila di inginkan adanya standardisasi prilaku.
Dalam konteks ini ada baiknya untuk membandingkan birokrasi profesional dengan adhokrasiadhokrasi. Kedua macam bentuk memanfaatkan tenaga profesional. Perbedaan pokok adalah bahwa birokrasi profesional adalah bahwa birokrasi profesional apabila menghadapi sesuatu problem, langsung mengklasifinya ke dalam program tertentu yang disandardisasi sehingga para profesional dapat dapat memperlakukanya dengan cara yang seragam. Pada sebuh adhokrasi, diperlukan suatu pemecahan baru, sehingga dengan demikian standardisasi dan formalisasi tidak cukup untuk tujuan tersebut.
Pengambilan keputusan pada adhokrasi didesentralisasi. Hal tersebut diperlukan untuk kecepatan dan fleksibilitas, dan karena manajemen senior tidak dapat dharapkan memiliki ekspertis yang dipelukan untuk mengambil semua keputusan. Dengan demikian bahwa adhokrasi tergantung pada tim-tim profesional yang didentralisasi untuk pengambilan keputusan.
2.2 Jenis struktur matriks
Desain struktur adhokrasi terbentuk untuk menghadapi lingkungan.yang semakin dinamis dan kondisi yang tidak stabil. Hal itu menuntut sebuah organisasi fleksibel dalam menghadapi perubahan.
Jenis struktur matriks memiliki cirri dimana para spesialis dari departemen-departemen fungsional bekerja pada satu atau bebrapa tim, yang dipimpin oleh seorang pimpinan. Ada tiga contoh adhokrasi yaitu:
1)Gugus tugas (taks force)
2)Struktur panitia
3)Struktur kolegial
Gugus tugas adalah sebuah struktur sementara yang dibentuk untuk melaksanankan tugas yang spesifik yang didefinisikan dengan baik dan kompleks yang menyangkut sebuah sub-unit organisasi. Gugus tugas dapat dianggap sebagai versi matriks sementara yang diperkecil atau versi smentara dari tambahan organic, dalam bentuk kolateral. Para anggota bekerja pada gugus tugas tersebut sampai tujuannya tercapai, setelah itu gugus tersebut dibubarkan. Selanjutnya para anggota dipindahkan ke satuan tugas yang baru, kembali ke departemen asalnya di organisasi yang pernah ditinggalkan.
Panitia bisa berbentuk sementara tetapi bias juga permainan. Panitia sementara biasanya sama dengan gugus tugas. Namun, panitia permanen member kesempatan untuk mengumpulkan berbagai masukan seperti halnya gugus tugas ditambah dengan stabilitas dan konsistensi dari matriks
Sebuah bentuk structural adhokrasi yang menjadi mode pada universitas laboraturium penelitian, dan organisasi lain yang sangat profesional adalah bentuk poladial. Cirri khasnya adalah demokrasi penuh dalam pengambilan sebuah keputusan penting. Hal ini bertolak belakang dengan struktur gugus tugas dan panitia yang menggunakan pengambilan keputusan atas dasar representasi.
Struktur kolagial merupakan representasi, desentralisasi yang paling mengena dfi universitas para dosen bertyindak dengan pedoman yang minim sekali. Kita akan menemukan sebuah struktur yang memberikan otonomi yang sangat tinggi, kepada para pegawai, formalisasi yang minimum dan pengambilan keputusan koladial, yang memungkinkan para professional, yang sangat terampil untuk cepat menyesuaikan diri denga kebutuhan-kebutuhan pekerjaan yang berubah dengan cepat.
2.3 Kelebihan dan kelemahan adhokrasi
Sejarah adhokrasi dapat kita ketemukan pada pegembangan kesatuan-kesatuan tugas sewaktu perang dunia II berlangsung, dimana pihak militer membentuk tim-tim ad hoc, yang setelah misi mereka selesai diselesaikan, dibubarkan. Tidak ada jangka waktu tertentu bagi eksistensi tim-tim demikian, karena mungkin merka bertahan selama satu hari saja, sebulan, atau mungkin setahun.
Peranan-peranan yang dilaksanakan di dalam tim-tim dapat saling berganti, dan tergantung pada sifat kompleksitas misi yyang dihadapi, kelompok yang bersangkutan dapat dibagi menjadi sejumlah sub unit yang masing-masing diberi tanggung jawab untuk faset-faset yang berbeda dari pekerjaan yang harus dilaksanakan.
Keuntungan-keuntungan dari tim-tim ad hoc demikian mencakup kemampuan mereka untuk bereaksi dengan cepat terhadap perubahan dan inovasi, dan untuk memfasilitasi koordinasi berbagai spesialis yang ada.
Adhokrasi merupakan sebuah alternative yang baik, apabila dianggap penting bahwa sesuatu organisasi harus bersifat adptif, dan kreatif, dan sewaktu beerbagai spesialisindividual dari berbagai macam disiplin yang diperlukanuntuk bekerja sama dalam rangka upaya mencapai tujuan bersama, dan apabila tugas-tugas yang dihdapi bersifat teknikal, tidak terprogram, dan terlampau kompleks untuk ditangani satu orang.
Pada sisi negative, dapat dikatakan bahwa konflik merupakan bagian yang inheran pada adhokrasi. Di sini tidak terdapat hubungan-hubungan jelas antara pemimpin dan bawahan. Terhadap adanya ambiguitas tentang otoritas dan tanggung jawab. Aktifitas-aktifitas tidak dapat dikompartementasi. Singkatnya adhokrasi tidak memiliki keuntungan dari pekerjaandistandardisasi.
Dibandingkan dengan birokrasi, maka adhokrasi jelas merupakansebuah konfigurasiyang tidak efisien. Ia juga merupakn desain yang peka. Muncullah pertanyaan, kalau cukup banyak kerugian-kerugiannya, mengapa bentuk ini masih digunakan orang? Jawabnya adalah bahwa ketidak efisiennannya dalam kondisi-kondisi tertentu, lebih dari dikompensasi oleh kebutuhanakan fleksibiltas dan inovasi.
2.4 Implikasi-implikasi behavioral
Adhokrasi merupakan anitesis birokrasi mesin. Tidak ada hal-hal yang distandarisasi. Tidak ada peraturan-peraturan ataupun prosedur-prosedur. Hal hal tersebut menegangkan bagi para anggota, karena setiap hari menimbulkan tantangan-tantangan baru yang tidak diduga semula. Tetapi, dengan ketegangan tersebut muncul pula ambiguitas dan kebingungan.
Adhokrasi dapat menyebabkan timbulnya ketegangan sosial dan tekanan-tekanan psikologikal bagi para anggotanya. Adalah tidak mudah untuk secara kilat membentuk dan memindahkan hubungan-hubungan kerja dengan landasan berkelanjutan.
Ada saja karyawan yang beranggapan sulit untuk menghadapi perubahan-perubahan yang berlangsung dwngan cepatnya, hidup dalam system kerja temporer, dan perlu berbagi tanggung jawab dengan para anggota tim lainnya.
Adhokrasi juga menciptakan iklim kerja yang sangat kompetitif dan kadang-kadang mencekam. Mengingat bahwa tidak terdapat adanya peraturan-peraturan dasar yang dirumuskan dengan baik, maka seringkali timbul kekacauan-kekaacauan. Hal tersebut menyebabkan para karyawan mengalami perasaan stress dan menyebabkan pula menyusutnya krpuasan kerja.
Perbedaan Birokras dan Adhokrasi
Birokrasi merupakan bentuk organisasi yang dominan di masyarakat & berjasa, karena paling baik bekerja pada tiap jenis lingkungan.
Sedangkan Adhokrasi merupakan konfigurasi yang tidak efisien, kecuali pada lingkungan tertentu sehingga lebih digunakan untuk fleksibilitas dan inovasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar