Minggu, 06 November 2011

setusuk sate

Pada sore hari…
Ketika matahari hampir menutup sinarnya, angin berdesir, dedaunan pun basah karena diguyur hujan yang deras mengelilingi tanah ini…
Ketika itu seorang yang lebih tua mendekatiku ‘’ dek, apa antum tidak pulang?? Hujan sudah mulai reda.
‘’ Iya ustadz, saya masih menunggu teman di dalam surau untuk bersama pulang’’
tawanya teduh yang keluar dari rona wajahnya menandakan sayang kepada muridnya ‘’ ya sudah , nanti antum segera pulang sebelum maghrib datang dan kita bersama-sama takbir disini’’…
akupun hanya mengangguk dan tersenyum setelah beliau memberitahuku…
dor!!... ayo kita pulang Aris, hari sudah mulai gelap…’’
‘’ mari kita pulang bersama janu’’ …aku mangiyakan sembari tersenyum
Di Rumah, di dalam kamar….
Tiba – tiba adikku datang kepadaku dengan manjanya,
‘’ kak, besok kepingin makan sate ni??...
‘’ iya- iya kalau kita sabar, nanti dapet deh satenya”…
Senja petang mulai menyeruak, lantunan tasbih, tahlil, tahmid terdengar di penjuru surau – surau daerahku berada…
Saat itu ustadz dengan ramah menyapaku dari kajauhan…
‘’ Antum dengan siapa datangnya sekarang, bukannya dengan janu??.... tapi dengan adik kecil yang tampan ini’’…
‘’ iya, saya dengan adik saya Ricki yang mulai sore ngotot untuk ikut bertakbir’’
‘’ Alhamdulillah, kalau begitu kita berjamaah sholat, kemudian bertakbir bersama kami ya…
Setelah berjamaah sholat , kemudian takbir bersama bergantian antara aku, ustadz Alwi, kemudian janu dan anak- anak kecil di daerahku tak terkecuali Ricki
Di sela- sela bertakbir, adikku tiba- tibe merengek…
‘’ kak, kapan kita dapet satenya??
‘’ iya sabar dek, kita tunggu besok ya’’ …
‘’ ngapain tunggu besok, kalau sekarang bisa’’…
Kami hampir saja bertengkar, hanya karena adikku yang tidak bisa menahan hasratnya… maklumlah masih balita, jadinya harus super sabar….
Kemudian ustadz Alwi mendatangi kami dan melerai percekcokan yang tak perlu ada ini…
‘’ ada apa adik- adik malam- malam hari raya kok pada bertengkar’’
‘’ tidak ada apa- apa ustadz, adik saya yang mulai tadi merengek meminta sate’’… adikku seperti cemberut dan menarik- narik lengan bajuku
‘’ oh… begitu, bagaimana kalau saya ceritakan tentang sejarah qurban??
‘’ mau, mau …. Adikku sontak berubah
Lalu ustadz menceritakan….
Nabi Ibrahim , seorang Nabi yang ulul Azmi ….
Begitu sabar menjalankan perintahNya , hingga beristri dua yang bernama Siti Sarah dan Siti Hajar…
Namun pada suatu hari beliau bermimpi tiga kali , ketika Alloh memberi wahyu kepadanya untuk menyembelih anak semata wayangnya….
‘’ lalu bagaimana apakah sang ayah sendiri mau menyembelih anaknya’’ Tanya Janu
‘’ Nabi Ibrahim kemudian menanyakan kepada anaknya, dan ia akhirnya menyetujui ,,, Karena semata- mata atas perintahNya. Di perjalanan , masih banyak halang rintang , ketika syetan- syetan menggodanya untuk tidak mematuhi perintahNya… meskipun akhirnya dengan segala pengorbanan hati dan fikiran sang kholilulloh ini melaksanakan perintahNya, namun Alloh berkehendak lain, Nabi Ismail akhirnya diganti dengan sebuah kambing ‘’
‘’ oh, begitu…. Hehehe ‘’adikku tertawa
‘’ hikmah yang dapat kita petik adalah berjuang di jalanNya, meskipun kita banyak haling rintang yang dijalaninya, maka kita tetap harus berbuat yang terbaik untukNya…
‘’ Dari sejarah itu , sekarang diketahui banyak orang yang berhaji jauh- jauh tempat hanya untuk bermunajad kepadaNya… dan Nabi Ibrahim dengan pengorbanannya hingga sekarang dapat memberi manfaat kepada kita- kita yang masih kekurangan ….
‘’ Alhamdulillah, Alloh memberi kita sebuah pelajaran berharga… Janu menambahi
‘’ setusuk sate, dapat mengenyangkan lapar orang- orang yang kekurangan, berkah yang didapat setelah nabi Ibrahim menjalankan perintahNya’’
‘’ kalau begitu , Ricki besok minta banyak sate… biar berkahnya banyak……
Sontak kemudian semua tertawa, dan suraupun menjadi ramai hingga menjelang shubuh ……

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

welcome to my blog friends